Senin 18 Nov 2019 15:11 WIB

Wamenag: Hindari Pernyataan Sensitif

Pernyataan sensitif kerap menimbulkan permasalahan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin usai rapat dengan Wakil Presiden Ma
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin usai rapat dengan Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengimbau para tokoh nasional berhati-hati dalam menyampaikan pernyataannya.  Imbauan itu disampaikan menyusul pernyataan Sukmawati yang membanding-bandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno.

"Kami juga mengimbau kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh bangsa agar dalam menyampaikan statement menghindari hal-hal yang mengandung muatan-muatan yang itu nanti justru kontraproduktif," ujar Zainut saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/11).

Baca Juga

Zainut menyarankan para tokoh tidak menyampaikan hal-hal sensitif berkaitan dengan isu agama. Sebab, seringkali hal tersebut justru menimbulkan permasalahan.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga berharap masyarakat bereaksi bijak dalam menanggapi persoalan tersebut.

"Ya saya kira itu yang penting begini ya, masyarakat Indonesia harus menempatkan masalah ini secara hati-hati karena ini menyangkut masalah yang sensitif," ujarnya.

Sebelumnya, ia mendukung pelaporan terhadap Sukmawati Soekarnoputri ke Polda Metro Jaya, atas dugaan penistaan terhadap agama. Namun, Zainut berpesan masyarakat tetap menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal di luar proses hukum.

"Tetap kita harus menahan diri silahkan proses hukum dilaksanakan," ujar Zainut.

Zainut juga menilai wajar pelaporan terhadap Sukmawati atas pernyataannya tersebut. Namun demikian, ia mengimbau masyarakat tidak perlu gaduh dengan pernyataan Sukmawati tersebut.

Dalam video viral, Sukmawati membandingkan peran Nabi Muhammad dengan Presiden Sukarno. Ucapan itu dilontarkan Sukmawati dalam sebuah diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme'.

Dalam diskusi itu, Sukmawati mengungkit perjuangan Bung Karno memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. Diskusi itu digelar di Gedung The Tribata Darmawangsa, Jakarta Selatan pada 11 November lalu.

Sukmawati pada awalnya berbicara mengenai perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI. Kemudian, ia melontarkan pertanyaan kepada peserta diskusi.

"Sekarang saya mau tanya nih semua, yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement