REPUBLIKA.CO.ID, BASRA -- Pengunjuk rasa kembali memblokir jalan masuk ke pelabuhan komoditas Umm Qasr dekat Basra, Irak, Senin (18/11). Sumber pelabuhan mengatakan pemblokiran ini membuat karyawan pelabuhan dan kapal tanker tidak bisa masuk dan menyebabkan operasional pelabuhan turun 50 persen.
Sumber tersebut mengatakan blokade terus terjadi sampai sore, operasional pelabuhan benar-benar terhenti. Sebelumnya, pelabuhan itu juga pernah ditutup pada 29 Oktober sampai 9 November.
Umm Qasr adalah pelabuhan utama Irak. Pelabuhan ini menerima impor gandum, minyak sayur, dan gula untuk negara yang saat ini sangat tergantung dengan makanan impor.
Juru bicara pemerintah mengatakan blokade sebelumnya merugikan Irak lebih dari 6 miliar dolar AS. Saat ini negara yang hancur karena perang itu sedang mengalami gejolak politik dan sosial.
Lebih dari 300 orang tewas sejak unjuk rasa besar-besaran terjadi di Baghdad dan selatan Irak pada awal Oktober. Demonstrasi terbesar sejak digulingkannya Saddam Hussein pada 2003 lalu.
Pengunjuk rasa meminta kelas politik berkuasa untuk mundur. Mereka menuduh penguasa saat korup dan terikat dengan kepentingan asing. Pengunjuk rasa beralih ke taktik pembangkangan seperti pemogokan, mengganggu lalu lintas, dan memblokir pelabuhan serta fasilitas minyak.