REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Bambang Rianto mengatakan pemerintah mulai fokus program pelestarian DAS Citarum sejak satu tahun ke belakang.
Selama satu tahun ini kondisi Sungai Citarum berangsur lebih bersih. Bambang mengatakan pada 2020 mendatang pemerintah akan jauh lebih masif mengatasi masalah pencemaran Sungai Citarum.
“Sebenarnya dalam waktu satu tahun sudah terjadi perubahan yang cukup signifikan walaupun kita baru langkah-langkah awal saja satu tahun ini,” kata Bambang saat memghadiri kegiatan pengerukan Sungai Citarum di Dermaga Bandar Citarum Lestari (BCL) PT South Pacific Viscose, Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Selasa (19/11).
Program-program pelestarian Sungai Citarum pun mendapat porsi cukup besar baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan anggaran yang besar untuk pelestarian DAS Citarum.
Salah satunya yang menjadi fokus utama adalah pencemaran Sungai Citarum akibat sampah. “Contoh untuk persampahan karena yang signifikan itu kan untuk persampahan. Itu kan kita ada Rp 1,4 triliun anggaran dari World Bank. Itu meliputi empat daerah di hulu dari mulai Januari tahun depan,” ucap dia.
Ia menambahkan saat ini 23 sektor anggota TNI rutin turun ke lapangan membersihkan Sungai Citarum. Ribuan personel pun diturunkan untuk melestarikan sungai terpanjang di Jawa Barat ini.
“Ini sudah sangat memperlihatkan perubahan yang signifikan. Walaupun programnya belum betul-betul running sepenuhnya. Kalau tahun depan berdasar rencana aksi yang sudah dibuat dari seluruh kementerian terkait juga perangkat dinas di provinsi, kabupaten, kota banyak kegiatan yang akan dilaksanakan,” kata dia.