REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh senior Partai Golkar Fahmi Idris meyakini konflik yang terjadi menjelang penyelenggaraan Munas Golkar tidak akan berakhir pada pembentukan partai politik baru. Konflik akan berakhir dengan santai.
"Konflik di internal partai pasti selalu ada. Saya yakin konflik menjelang Munas akan berakhir dengan santai-santai saja. Jangan khawatir akan ada partai baru, saya yakin tidak ada," kata Fahmi dalam diskusi publik bertema "Golkar Mempersiapkan Transformasi Kader Bangsa" yang diselenggarakan Jenggala Center di Jakarta, Selasa.
Fahmi mengatakan, alasan tidak akan tercipta partai baru karena konflik pasti akan berakhir saat Munas selesai. Selain itu para tokoh yang disebut akan maju sebagai calon ketua umum yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesato pun sudah memiliki jabatan yang bagus.
"Biaya membuat partai juga tinggi, tidak mungkinlah muncul partai baru. Dengan makin matangnya kader Golkar, kita akan bisa mengatasi masalah," ujar Fahmi.
Sementara itu terkait peluang dua figur calon ketua umum Golkar yang selama ini mengemuka yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo, Fahmi memandang keduanya memiliki konsep dan kemampuan untuk memajukan Golkar.