REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemegang rekor 20 gelar grand slam, Roger Federer, masih enggan mengakhiri karier di usianya yang terhitung senja. Petenis asal Swiss tersebut kini sudah berusia 38 tahun dan masih punya tekad untuk mengumpulkan gelar lainnya.
Meski usianya sudah hampir berkepala empat, tapi Federer merasa masih mudah mendapatkan motivasi di lapangan. ''Saat Anda berjalan di stadion dengan 15 ribu atau 20 ribu orang, mudah untuk termotivasi,'' ujar Federer dikutip dari AS, Rabu (20/11).
Menurut Federer, lebih sulit untuk mendapatkan motivasi saat masih bermain di court 16, tempat latihan anak-anak muda yang ingin menjadi petenis. Sebab hanya ada 15 orang di lapangan setelah melalui pertandingan. Tapi, bermain di depan penonton yang begitu banyak, akan meningkatkan adrenalin untuk bisa tampil dengan semangat.
Soal bagaimana Federer akan mengakhir kariernya, Federer menilai tidak ada aturan bagi seorang petenis kapan akan pensiun. Sebab, lanjut dia, pensiun adalah soal perasaan. ''Saya sebenarnya tidak tahu kalau saya akan pensiun lebih awal, telat, atau sesegera mungkin,'' ungkapnya.
Bagi Federer, pensiun juga bergantung pada kesehatannya, keluarganya, dan juga sedikit dari hasil pertandingan. Karena itulah, ia belum tahu kapan harus mengakhiri karier. Sebab saat ini ia masih merasa cukup baik untuk terus bertanding. ''Saya tidak punya alasan untuk berhenti. Namun tentu saja dengan usia seperti ini, segalanya akan sedikit lebih sulit,'' jelas dia.