Kamis 21 Nov 2019 13:49 WIB

Pesepak Bola Belanda Protes Rasialisme dengan Setop Bermain

Otoritas sepak bola Belanda telah membuka penyelidikan akibat insiden itu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi aksi stop rasisme.
Foto: EPA/Brendan McCarthy
Ilustrasi aksi stop rasisme.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pemain klub Excelsior Ahmad Mendes Moreira keluar dari lapangan setelah diduga menjadi sasaran pelecehan rasis sejak awal pertandingan pada akhir pekan lalu. Atas kejadian itu timbul aksi protes dari para pesepak bola di Belanda.

Para pemain di Divisi II Belanda tidak akan bermain selama menit pertama pertandingan akhir pekan ini. Tujuannya sebagai bentuk protes atas isu rasisme.

Aksi protes akan dilancarkan para pemain di Eredivisie dan Eerste Divisie dengan berdiri diam. Kemudian ada pesan 'Rasisme? Maka kita tidak bermain sepak bola' akan muncul di papan skor. Satu menit akan ditambahkan ke injury time di babak pertama sebagai pengganti waktu protes.

Aksi hinaan terhadap Moreira dikutuk oleh banyak pemain sepak bola internasional Belanda termasuk pemain depan Lyon, Memphis Depay, dan pemain tengah Liverpool Georginio Wijnaldum.

"Insiden itu benar-benar mengejutkan saya pada tingkat pribadi," kata Wijnaldum dilansir dari BBC, Kamis (21/11).

Sebelumnya, selama pertandingan Belanda melawan Estonia pada hari Selasa, Wijnaldum dan rekan setimnya Frenkie de Jong menunjuk pada warna kulit setelah bintang Liverpool itu mencetak yang pertama dari tiga golnya. Dalam laga itu, Belanda menang 5-0.

Sementara itu, pelaku hinaan rasis Den Bosch telah meminta maaf kepada Moreira karena pelecehan rasis selama pertandingan di Divisi II Belanda. Wasit sempat membawa para pemain keluar sampai setengah jam akibat hinaan rasis itu.

Hingga saat ini, otoritas sepak bola Belanda telah membuka penyelidikan akibat insiden itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement