REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengomentari Presiden Joko Widodo yang menunjuk tujuh staf khusus dari kalangan milenian. Menurut Surya Paloh, itu merupakan upaya Presiden Jokowi untuk mempersiapkan transformasi literasi. Salah satunya dengan menunjuk Stafsus dari kalangan milenial, yang diibaratkannya sebagai proses magang.
"Pak Jokowi mempersiapkan transformasi literasi. Ya ini saya pikir gambarannya. Jadi dipersiapkan sedemikian rupa. Katakanlah paling tidak pelatihan yang kalau di sekolah, di kampus namanya magang, kita kenal itu. Jadi diberikan kesempatan," ujar Surya Paloh saat menghadiri perayaan ulang tahun yang digelar DPW Nasdem Jatim, di Surabaya, Sabtu (23/11).
Namun demikian, Surya Paloh tetap mengapresiasi langkah yang dilakukan Presiden Jokowi dengan menunjuk tujuh Stafsus dari kalangan milenial tersebut. Langkah itu dilakukan, karena menurutnya Presiden Jokowi membutuhkan diskusi dan masukan dari kaum milenial dalam upayanya mewujudkan Indonesia maju.
"Beliau menyatakan sebagai teman diskusinya, beliau membutuhkan masukan dari para kaum milenial yang diberikan kesempatan secara resmi menjadi staf khusus. Saya pikir itu satu kebijakan yang patut diapresiasi," ujar Surya Paloh.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja menunjuk tujuh staf khusus dari kalangan milenial. Berikut daftar tujuh staf khusus dari kalangan nilenial yang baru dikenalkan Jokowi:
1. Adamas Belva Syah Devara (29) - Founder dan CEO Ruang Guru
2. Putri Tanjung (23) - Founder dan CEO Creativepreneur
3. Andi Taufan Garuda Putra (32) - Founder dan CEO Amartha
4. Ayu Kartika Dewi (36) - Pendiri Gerakan SabangMerauke
5. Gracia Billy Mambrasar (31) - Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia
6. Angkie Yudistia (32) - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf (33) - Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)