Selasa 26 Nov 2019 16:30 WIB

Peserta OPOP Sambut Baik Pameran Produk Pesantren di Turki

Setiap pesantren memiliki produk yang khas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan Program One Pesantren One Product (OPOP), di Pondok Pesantren Al Ittifaq Kampung Ciburial Desa Alam Endah, Rancabali Kabupaten Bandung, Rabu (12/12).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan Program One Pesantren One Product (OPOP), di Pondok Pesantren Al Ittifaq Kampung Ciburial Desa Alam Endah, Rancabali Kabupaten Bandung, Rabu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Ketua Koperasi Pesantren Al Ittifaq Ciwidey Ustadz Irawan, semua pesantren sangat menyambut baik pameran ke Turki dalam program One Pesantren One Product (OPOP) ini. Karena, semua pesantren belum pernah ada yang memamerkan produknya sampai ke Turki.

"Al Ittifaq sendiri kan fokus ke produk agro. Nah, Turki ini menjadi impian dan harapan membuka gerbang ekspor produk ke Eropa," ujar Irawan kepada wartawan, Selasa (26/11).

Baca Juga

Irawan mengatakan, ia akan membawa produk rempah-rempag untuk di bawa ke Turki. Karena, negara Eropa sangat memerlukan rempah-rempah seperti Jahe, kunyit, sereh, mangga gedong dan lainnya.

Al ittifaq sendiri, kata dia, memiliki 9 kelompok tani. Saat ini, hanya bisa memenuhi permintaan Jakarta dan Bandung. Namun, dengan adanya program OPOP Al Ittifaq bisa mendampingi 91 pondok pesantren  yang bergerak di bidang pertanian.

"Kalau setiap pesantren masing-masing punya lahan pertanian 2 hektare saja kan bisa ada 180 ha lahan garapan untuk memenuhi semua permintaan produk agro," katanya.

Irawan menilai, program pameran halal di Turki merupakan peluang dan tantangan. Karena, dalam mengembangkan bisnisnya konsep Al Ittifaq ada permintaan dulu baru produksi. Nantinya, setelah ada permintaan dari Turki ke 90 pesantren yang bergerak di Agro produksinya bisa dioptimalkan.

"Jadi bisa linkage antara pesantren ini luar biasa impact-nya. Selama ini pesantren yang saya bina punya lahan 3 ha hanya disewakan kalau ditanamikan bisa di manfaatkan dengan baik. Impactnya, 90×15 orang aja, berapa ribu orang yang akan bisa dipekerjakan," paparnya.

Dalam lima tahun ini, kata dia, Al Ittifaq fokusnya baru ke Jepang untuk bekerja sama produk konsentrasi ekspor. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan Belanda. Saat ini, semua negara fokus perhatiannya pada pangan sebagai security food

"Semua 1.074 pesantren punya potensi. Mereka ada ketertarikan untuk mengembangkan  sektor pertanian. Seperti jahe, itu permintaannya tinggi di negara luar," katanya.

Produk-produk peserta Program One Pesantren One Product (OPOP) akan berpartisipasi  pada 7th OIC (Organization of Islamic Cooperation) Halal Expo 2019 di Kota Istanbul - Turki pada 28 Oktober 2019- 1 Desember 2019.

Lima pesantren peserta OPOP. Yakni, Koppotren  Al – Ittifaq (Kabupaten Bandung), Koppotren Daarut Tauhid (Kota Bandung), Koppontren Fathiyya Al-Idrisiyyah(Kabupaten Tasikmalaya), Kopontren Al-Ashriyyah Nurul Iman Sejahtera(Kabupaten Bogor),  dan Kopontren Husnul Khotimah (Kabupaten Kuningan).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement