Selasa 03 Dec 2019 17:16 WIB

Rumah Zakat Berbagi dengan Marbot Masjid Pagaralam

Budi, marbot Masjid Nurul Islam mendapat santunan dari Rumah Zakat.

Rumah Zakat dan Baitul Maal PT Semen Baturaja, Tbk menyalurkan bantuan kepada marbot Masjid Nurul Islam.
Foto: rumah zakat
Rumah Zakat dan Baitul Maal PT Semen Baturaja, Tbk menyalurkan bantuan kepada marbot Masjid Nurul Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, PAGARALAM -- Rumah Zakat dan Baitul Maal PT Semen Baturaja, Tbk menyalurkan bantuan kepada Budi. Dia adalah marbot Masjid Nurul Islam, kelurahan Pagaralam, kecamatan Pagaralam Utara, kota Pagaralam, Sumatra Selatan.

Pepatah mengatakan "Sudah jatuh, tertimpa tangga pula". Itulah yang sedang dialami Budi.

Baca Juga

Berawal dari 4 tahun lalu, ibu Budi meninggal dunia sehingga mengakibatkan mental Budi sangat terpukul. Tak lama berselang, Budi mengalami struk akibat depresi berat.

Seluruh tubuh bagian kanan tak dapat digerakkan termasuk mulutnya yang tidak bisa bicara. Mulut Budi hanya bisa mengatakan "Allah" dan "Laa ilaaha illallah".

Anak Budi sudah mendahuluinya berpulang ke Rahmatullah. Istrinya meninggalkannya karena penyakit struk tersebut dan menikah lagi dengan lelaki lain. Struk yang dideritanya hanya diobati dengan pengobatan tradisional. Itu pun jika ada orang yang ikhlas membantu mengobatinya.

Saat ini Budi mengabdikan dirinya menjadi marbot masjid. Tiap malam Budi hanya tidur beralaskan ambal masjid dan makan sehari-hari diberikan oleh pengurus masjid. Namun dengan segala penderitaan yang dialami olehnya, Budi tetap tersenyum dan semakin rajin sholat dan membaca Alquran.

"Saya mewakili kak Budi mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat dan BM PT. Semen Baturaja, Tbk. yang telah peduli dan memberikan bantuan untuk kak Budi. Bantuan kita salurkan berupa kasur dan dana untuk kebutuhan sehari-hari kak Budi," ujar Gandi, Fasilitator Desa Berdaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement