Selasa 03 Dec 2019 21:02 WIB

Ikadi Soal PMA Majelis Taklim: Apa akan Dibantu Dana Semua?

Ikadi menilai jumlahnya yang jutaan tak mungkin dibantu dana semua.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ikadi menilai bantuan dana tak akan menjangkau jutaan majelis taklim Foto Ketum Ikadi KH Satori Ismail
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ikadi menilai bantuan dana tak akan menjangkau jutaan majelis taklim Foto Ketum Ikadi KH Satori Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) berpandangan, Kementerian Agama (Kemenag) jangan hanya mendata majelis taklim tapi juga harus memberi pembinaan ekonomi kepada mereka. Supaya ekonomi umat semakin baik karena negara akan aman kalau kebutuhan dasar warganya terpenuhi.

Ketua Umum Ikadi, KH Ahmad Satori Ismail, berharap Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim diperbaiki. Supaya tujuan regulasinya bisa lebih membangun bangsa, meningkatkan kemampuan keagamaan setiap insan Indonesia, semakin menguatkan persatuan bangsa, dan semakin menguatkan ekonomi bangsa Indonesia.  

Baca Juga

Menurutnya, untuk membangun ekonomi umat melalui majelis taklim bisa saja melalui PMA tentang majelis taklim. Jadi Kemenag bukan sekadar mendata majelis taklim, melainkan berusaha meningkatkan ekonomi umat yang ada di majelis taklim.  

"Ini (pembinaan ekonomi) yang sangat dibutuhkan, kehancuran terjadi ketika manusia jauh dari kesejahteraan dan spiritualitas, negara yang aman itu kalau masalah perut sudah nyaman (terpenuhi) dan enggak ada masalah," kata Kiai Satori kepada Republika.co.id, Selasa (3/12).  

Menurut Imam Besar Masjid Al-Azhar Kalimalang ini, selain mendata majelis taklim sebaiknya Kemenag memberi pembinaan keagamaan sekaligus pembinaan ekonomi. Karena membangun bangsa melalui agama bisa lebih cepat perkembangannya. “Jadi pada praktiknya bisa dengan memberi pembinaan ekonomi kepada anggota majelis taklim,” kata dia.  

Sebelumnya, Kemenag menyampaikan terdaftarnya majelis taklim akan memudahkan Kemenag dalam melakukan koordinasi dan pembinaan. Pembinaan yang dimaksudkan salah satunya adalah pemberian bantuan pemerintah baik melalui APBN maupun APBD ke majelis taklim.  

Namun, Ikadi menyampaikan pihaknya tidak yakin semua majelis taklim akan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah karena jumlahnya sangat banyak. Majelis takilm sangat beragam. Ada majelis taklim kelompok alumni haji, ibu-ibu dan majelis taklim bapak-bapak. 

Majelis taklim tersebar di kota-kota, kecamatan, kelurahan, desa dan kampung-kampung. Kadang-kadang di satu masjid saja banyak majelis taklimnya. Ada majelis taklim Senenan yang digelar setiap Senin dan ada majelis taklim Reboan yang digelar setiap Rabu  

"Kalau majelis taklim daftar semuanya (ke Kemenag) apakah semua majelis taklim akan mendapatkan dana, majelis taklim ini jumlahnya bukan sekadar ribuan tapi jutaan," ujar Kiai Satori. 

Menurutnya, kalau ingin secara adil memberikan bantuan dana ke majelis taklim itu sangat bagus. Tapi sangat tidak mungkin semua majelis taklim mendapatkan bantuan dana karena jumlahnya sangat bayak.     

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement