REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Agung Laksono menanggapi pengunduran diri Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari pencalonan ketua umum Partai Golkar. Sebagai senior Partai Golkar dirinya mengaku bangga dan bergembira yang pada akhirnya memilih jalan musyawarah mufakat.
"Selama ini terbalik, begitu mulai baru mau voting, tapi ini sudah ada musyawarah mufakat berarti mencegah ada luka-luka di dalamnya," kata Agung ditemui usai pembukaan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar, Selasa (3/12) malam.
Ia menuturkan dirinya bersama senior lain beberapa kali mengigatkan kepada kader agar tidak jor-joran untuk saling menang. Namun lebih mengedepankan musyawarah mufakat. "Berbagi rasa, berbagi porsi, ada sharing of power itu barangkali itu akan lebih baik," ungkapnya.
Ia meyakini tidak ada AD/ART yang dilanggar. Ia juga berharap munas kali ini berlangsung dengan suasana penuh suasana kedamaian. "Ini tentu menjadi modal kita bagi Partai Golkar ke depan yang kita memimpikan di tahun 2024 itu punya calon presiden dan wakil presiden sendiri dari Partai Golkar, saya tidak bisa sebut namanya tapi kita mimpikan seperti itu, dan tidak mungkin kalau dari partai dalam keadaan konflik atau pecah belah," jelasnya.