REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menanggapi pengunduran diri Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari pencalonan ketua umum Partai Golkar pada musyawarah nasional (munas) ke-X Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Ical tersebut menilai Bamsoet sebagai sosok yang berjiwa besar.
"Beliau itu punya jiwa besar. Dan beliau melihat, kalau terjadi satu keributan politik dalam Partai Golkar, maka politik nasional juga tidak tenang. Karena itu akan bisa mengganggu juga pembangunan nasional. Nah berdasarkan itulah beliau mengatakan ya sudah saya mundur dari pencalon, berjiwa besar," kata Ical di Hotel RItz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12).
Ical menjelaskan, Bamsoet saat ini masih menjabat sebagai ketua MPR. Dengan demikian diharapkan Bamsoet bisa menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai ketua MPR.
Bamsoet dikabarkan mundur setelah mendengar saran dari beberapa senior, termasuk Ical. Aburizal mengungkapkan alasan Bamsoet mundur bukan karena posisi, namun lebih kepada menjaga agar politik yang kacau tidak mengganggu pembangunan nasional.
"Itu alasan Pak Bamsoet yang utama," ujar Ical.
Sebelumnya Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari pencalonanya menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan ini dia umumkan usai bertemu Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (3/12).
"Dengan ini saya mengundurkan diri dari pencalonan ketum Golkar," ujar Bambang di Kemenko Maritim, Selasa (3/12).
Bambang beralasan mundurnya dia dari pencalonan setelah mendapat pertimbangan dari para senior. Apalagi, kata Bambang, situasi ekonomi politik saat ini membutuhkan stabilitas.
"Ini cara kami menyelesaikan masalah. Ketika senior kasih pendapat. Kami yang muda, patuh. Kami mematuhi Pak Ical, Pak Agung, Pak Akbar dan Pak Luhut," ujar Bambang.