REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Widodo Muktiyo mengatakan Perpustakaan Nasional adalah jantung peradaban.
"Perpustakaan Nasional adalah bagian dari pemenuhan literasi. Perpustakaan jadi sumber pengetahuan yang harus dapat diakses oleh masyarakat. Sehingga pengetahuan menjadi hal yang mudah didapat," kata dia, Jumat (6/12).
Dia mengatakan hal itu sesuai dengan agenda SDG's untuk melibatkan perpustakaan dengan layanan berbasis inklusi sosial sebagai salah satu instrumen strategis lintassektor.
Ada tiga skala prioritas telah ditetapkan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) untuk membantu pemerintah mewujudkan RPJM IV periode 2020-2024 sebagai kontribusi Indonesia dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Antara lain literasi informasi terapan dan inklusif, pendampingan masyarakat untuk literasi informasi serta pemerataan layanan Perpusnas berbasis inklusi sosial.
Dia pun meminta kampus untuk membukariset, karena rasio buku dengan penduduk masih berbanding jauh sekali.
Sementara itu Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan bahwa tugas Perpusnas ke depan bukan hanya mengumpulkan pengetahuan tetapi juga menyebarkan pengetahuan itu kepada masyarakat.
Untuk itu berbagai upaya dilakukan seperti mendigitalisasikan koleksi-koleksi yang ada di Perpustakaan Nasional.