Sabtu 07 Dec 2019 16:24 WIB

Trump Tunda Sebut Kartel Narkoba Meksiko Sebagai Teroris

Kartel narkoba Meksiko ditunjuk jadi organisasi teroris bisa naikkan pencari suaka.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: AP
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan menunda penunjukan jaringan kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris. Keputusan tersebut diapresiasi Meksiko.

Trump mengatakan semua hal yang diperlukan untuk menunjuk jaringan kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris telah terpenuhi. "Namun atas permintaan seorang pria yang saya sukai dan hormati serta telah bekerja sangat baik dengan kami, Presiden (Meksiko) Andres Manuel Lopez Obrador, kami untuk sementara waktu akan menunda penunjukan ini dan meningkatkan upaya bersama kami untuk menghadapi dengan tegas para orang-orang jahat dan yang selalu menumbuhkan organisasi," kata dia melalui akunn Twitter pribadinya pada Jumat (6/12).

Baca Juga

Lopez Obrador menyambut keputusan Trump. "Itu adalah keputusan yang sangat baik hari ini untuk menunda penunjukan (jaringan kartel narkoba sebagai organisasi teroris)," ujarnya kepada awak media.

Trump mengambil keputusannya sehari setelah Jaksa Agung AS William Bar melakukan pertemuan dengan Lopez Obrador dan Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard di Mexico City. Mereka membahas tentang masalah tersebut.

Menurut Ebrard, penunjukan jaringan kartel narkoba di negaranya sebagai organisasi teroris dapat berdampak pada membeludaknya para pencari suaka ke AS. Dia mengumpamakan Washington mengungkap nama kelompok-kelompok kartel yang dianggap sebagai organisasi teroris di Meksiko. Hal itu akan membuat warga mengklaim mengalami ketakutan terhadap penganiayaan, yang merupakan persyaratan untuk memperoleh suaka.

"Mereka bisa datang ke AS dan berkata, 'Saya datang dari tempat di mana ada terorisme' dan (AS) harus menjamin rasa takut mereka. Itu akan menjadi transaksi yang sangat buruk," kata Ebrard.

Sebelumnya, Lopez Obrador telah menyatakan bahwa dia tidak akan menerima intervensi asing untuk menangani masalah kartel di negaranya. Pernyataan itu muncul setelah Trump berencana melabeli kelompok kartel Meksiko sebagai organisasi teroris. Rencana itu memicu kekhawatiran bahwa AS akan melakukan intervensi militer sepihak terhadap Meksiko. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement