REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan mengatakan ada ledakan bom bunuh diri yang menyasar konvoi militer Amerika Serikat (AS). Serangan tersebut terjadi di dekat Pangkalan Udara AS Bagram.
Belum ada laporan korban tewas dalam peristiwa tersebut. Komandan Polisi provinsi Parwan Jenderal Mahfooz Walizada mengatakan ledakan terjadi pada Rabu (11/12) pagi.
Walizada mengatakan ledakan tersebut menghancurkan beberapa rumah. Ia juga memperkirakan ada korban tewas dalam insiden itu tapi belum dapat mengonfirmasinya. Selain itu, belum diketahui siapa pelaku serangan tersebut.
Pada akhir November lalu, AS sudah yakin Taliban akan bersedia membuat kesepakatan. Walaupun pada bulan September Presiden AS Donald Trump membatalkan pembicaraan dengan Taliban.
Dalam kunjungannya ke Pangkalan Militer Bagram, Trump mengumumkan AS dan Taliban telah melakukan pembicaraan damai. Ia pun yakin Taliban bersedia menggelar gencatan senjata.
Saat ini masih ada sekitar 12 ribu pasukan AS yang bertugas di Afghanistan. Pembicaraan rahasia dengan Taliban dan pemimpin Afghanistan di Camp David dibatalkan setelah ada serangan mematikan yang menewaskan 12 orang termasuk seorang tentara Amerika Serikat.