REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) telah memulai tindakan disipliner dan pemecatan bagi personel militernya yang menolak divaksinasi Covid-19. Sebanyak 20 ribu tentara yang tak divaksinasi berisiko diberhentikan dari dinas.
Pada Kamis (16/12) lalu, Korps Marinir AS mengumumkan mereka telah memberhentikan 103 anggotanya yang menolak divaksinasi Covid-19. Sementara Angkatan Darat AS telah memberi teguran pada lebih dari 2.700 personelnya. Mereka bakal mengambil tindakan pemberhentian atau pemecatan kepada mereka yang tetap enggan divaksinasi pada Januari tahun depan.
Angkatan Udara AS telah memberhentikan 27 penerbangnya karena menolak divaksinasi. Sedangkan Angkatan Laut AS menetapkan prosedur disiplin baru pekan ini. Namun mereka telah memecat satu personelnya karena menolak diuji selagi dia mengejar pengecualian.
Belum jelas berapa banyak personel militer AS yang berpotensi diberhentikan karena menolak vaksinasi Covid-19. Namun menurut data, setidaknya 30 ribu tentara di sana belum divaksinasi. Kendati demikian, beberapa ribu di antara mereka telah memperoleh pengecualian medis atau administratif yang bersifat sementara dan permanen.
Sekitar 20 ribu sisanya sedang menjalani proses pembebasan tugas atau menolak tegas vaksinasi. Jumlah itu sekitar 1,5 persen dari sekitar 1,3 juta pasukan tugas aktif. Angka-angka tersebut mencerminkan risiko yang diperhitungkan.
Dalam konteks ini, jumlah tentara yang dipaksa mundur karena menolak vaksinasi tidak menimbulkan ancaman bagi kesiapan militer. Risiko lebih besar jika Covid-19 menyebar luas di antara pasukan.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin terus mendorong personel militer AS agar bersedia divaksinasi Covid-19. "Apa yang akan dia (Austin) sampaikan kepada orang-orang ini jika dia memiliki kesempatan berbicara dengan mereka secara langsung adalah untuk mendapatkan vaksin, jika mereka memenuhi syarat secara medis," kata juru bicara Pentagon John Kirby, Kamis lalu.
Kirby pun sepakat tentang pentingnya prajurit AS divaksinasi Covid-19. "Itu cara terbaik untuk melindungi mereka dan unit mereka. Itulah kekhawatiran kesiapan, mendapatkan tingkat vaksinasi sedekat mungkin dengan 100 persen," ujarnya.
Korps Marinir AS mengungkap 95 persen dari pasukannya telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin Covid-19. Sekitar 97,5 persen dari Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa juga telah menerima setidaknya satu dosis. Sementara sekitar 1.000 personel dari angkatan tersebut menolak tegas vaksinasi Covid-19.