REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta jajarannya terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi. Tak terkecuali bagi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Hasilnya, kinerja Bapenda Jatim dalam hal penerimaan pajak berhasil melebihi target yang ditentukan." Layanan
Layanan Samling Sore Tambaksari di KB. Samsat Surabaya Timur
jemput bola dimaksimalkan. Seperti mobil Samling (Samsat Keliling) yang kami siapkan mendatangi keramaian masyarakat semisal saat car free day, " ujarnya saat bertandang ke kantor Republika, baru-baru ini.
Disebutkan, mobil Samling dioperasikan setiap hari. Mobil tersebut menjemput bola para wajib pajak di wilayah kerjanya. Lokasinya berpindah-pindah. Waktunya layanan juga berganti-ganti. Sehingga masyarakat tetap terlayani sampai kapanpun walaupun di pedalaman Jawa Timur, mobil samling tetap sampai di sana.
Kepala Bapenda Jatim, Boedi Soeprajitno memperkirakan total penerimaan pajak untuk tahun 2019 mencapai hingga 105 persen. Penerimaan pajak dimaksud berasal dari Pajak Kendraan Bermotor (PKB), Bea Balik Kendaaraan Bermotor (BPKB), Pajak Bahan Bakar Minyak, cukai rokok, pajak air permukaan. Khusus penerimaan PKB dan BPKB sudah di atas 101 persen, padahal masih ada waktu sekitar 17 hari hari lagi.
Khusus cukai rokok, katanya, diakuinya masih tercatat sekitar 70 persen atau masih tersisa 30 persen lahi." Namun pembayarannya (cukai rokok-red) akan akan terima pada miggu ketiga di bulan Desember ini," ujar Boedi kepada Republika.
Boedi membenarkan, langkah jemput bola dalam penerimaan pajak dilakukan secara terus menerus. Bahkan, gerakan jemput bola itu dilakukan baik siang maupun malam hari. Dia bersyukur, animo dan kepatuhan masyarakat di wilayah Jatim sangat antusias atas langkah yang dilakukan pihaknya. "Secara pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Jatim kami mengapresiasi segenap masyarakat di wilayah Jatim atas kepatuhan membayar pajak," ujarnya.
Data perolehan pajak Provinsi Jatim