Ahad 15 Dec 2019 13:06 WIB

UE Diminta Segera Kucurkan Dana untuk Pengungsi Suriah

Turki menanti kucuran dana 6 miliar euro untuk pengungsi Suriah.

Antrean warga Suriah yang tinggal di Turki menunggu dibukanya pintu perbatasan dengan Suriah di dekat Kota Kilis, Turki, Selasa (13/6). Secara berkala pemerintah Turki membuka perbatasan memberi kesempatan pengungsi Suriah mengunjungi kampung halamannya untuk menjalankan ibadah puasa dan hari raya Idul Fitri.
Foto: Mehmet Guzel/EPA
Antrean warga Suriah yang tinggal di Turki menunggu dibukanya pintu perbatasan dengan Suriah di dekat Kota Kilis, Turki, Selasa (13/6). Secara berkala pemerintah Turki membuka perbatasan memberi kesempatan pengungsi Suriah mengunjungi kampung halamannya untuk menjalankan ibadah puasa dan hari raya Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Uni Eropa harus mengucurkan lebih dari 6 miliar euro (sekitar Rp 93,3 triliun), dana alokasi untuk pengungsi Suriah di Turki. Uni Eropa juga diharap mempercepat aliran dana tersebut, menurut Direktur Urusan Uni Eropa Kementerian Luar Negeri Turki, dikutip Ahad (15/12).

Dana Uni Eropa mendukung hampir 3,5 juta pengungsi Suriah di Turki. Setelah perang selama lebih dari delapan tahun di Suriah menelan ratusan ribu nyawa, jutaan orang mengungsi di antaranya ke Turki.

Baca Juga

Pada gilirannya Turki sepakat untuk menghentikan migrasi selanjutnya ke Eropa. "Aliran dana harus dipercepat dan jumlahnya harus dinaikkan," kata Faruk Kaymakci, Wakil Menteri Luar Negeri Turki.

"Selama krisis melanda kita harus bekerja sama. Dana 6 miliar euro (sekitar Rp 93,3 triliun) tidak akan mengatasi masalah ketika akhirnya semua dihabiskan," kata Kaymakci kepada awak media di Istanbul.

Uni Eropa, yang menyiapkan dana pada 2015, menyebutkan lebih dari 5,6 miliar euro (sekitar Rp 87 triliun) telah dialokasikan. Lebih dari 3,5 miliar euro (sekitar Rp 54,43 triliun) dikontrak dan lebih dari 2,4 miliar euro (sekiat Rp 37,32 triliun) dicairkan.

Kaymakci mengatakan menampung pengungsi menghabiskan total sekitar 40 miliar dolar AS di Turki, dikutip dari Reuters.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement