REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Filantropi, Dompet Dhuafa (DD) memberikan bantuan ke beberapa daerah yang terdampak banjir. Salah satunya yakni di Solok Selatan, Sumatera Barat. Banjir bandang terjadi dikarenakan curah hujan tinggi, menyapu wilayah tersebut pada Jumat (13/12) lalu.
"Tim DD sudah menurunkan tim memberikan bantuan biaya hidup dasar nutrisi, makanan, selimut, dan bahan dasar lainnya. Kemudian mengadakan pos recovery mental dan sekolah ceria mberi hiburan pada anak-anak," kata Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan di Jakarta, Selasa (17/12).
Imam mengatakan, respons cepat lainnya telah diberikan yakni air, genset dan lainnya. Dana yang sudah tersalurkan di Sumatera menurutnya telah mencapai Rp 100 juta, dari target Rp 1 miliar yang akan diberikan hingga akhir tahun.
Di samping itu, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Volunteer bekerja sama dengan stakeholder setempat seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, dan pimpinan nagari, membantu para pengungsi. Penyaluran bahan pokok seperti beras dan minyak terdisitribusikan ke beberapa titik pengungsian. Sejauh ini, peralatan rumah tangga, air bersih, dan bahan pangan, menjadi kebutuhan utama.
"Pantauan relawan tim Disaster Management Center Dompet Dhuafa di lapangan, banjir bandang mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Setidaknya 500 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Direktur DMC Dompet Dhuafa, Benny.
Benny mengungkapkan, terpantau setidaknya sembilan rumah hanyut terbawa oleh aliran banjir bandang dan sejumlah warga mengungsi. DD turut melibatkan relawan daerah dari Dompet Dhuafa Volunteer untuk respons cepat di sana.
Dalam peristiwa tersebut banjir juga mengakibatkan tanah longsor di beberapa titik. Beberapa wilayah di kecamatan tersebut lumpuh, diantaranya, Pasar Lama, Muaro Labuh, Jorong Balun Sawatau dan Jorong Sungai Ipuh di Kenagarian Pakan Rabaa Tangah. Meluapnya sungai Batang Tiki disinyalir menjadi penyebab utama banjir tersebut.
Selain itu, DMC Dompet Dhuafa melakukan respons cepat terkait banjir bandang yang menerjang Desa Bolapapu, Sigi, Sulawesi Tengah. Peristiwa bencana alam tersebut terjadi pada Jumat, (13/12), mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengungsi. DMC Dompet Dhuafa melalui relawan lokal di Komunitas Ayo Tolong telah melakukan pendampingan pada masyarakat terdampak.
"Kita telah melakukan sinergi bersama Koramil dan BPBD setempat agar gerak yang akan dilakukan bisa lebih cepat dan tepat. Hari ini kita sudah distribusi kelambu di SD BK Bolapapu dan mendirikan Pos Hangat di lokasi pengungsian yang sama," kata Supervisor Tim Respons DMC Dompet Dhuafa, Abdul Azis.
Ia melanjutkan, berdasarkan hasil asesmen tim di lapangan yang mengutip data BPBD setempat, terindikasi ada 105 unit rumah terdampak. Sementara itu jumlah pengungsi mencapai 208 kepala keluarga dengan rincian 707 jiwa yang mengungsi ke empat titik pos pengungsian.
"Keempat titik pos pengungsian itu yakni Gedung Serbaguna Desa Bolapapu, SD BK Bolapapu, Gereja BK Bolapapu, dan Posko Desa Bolapapu. Buat para pengungsi kebutuhan mendesak saat ini berupa air bersih, selimut, makanan dan alas tidur. Kita membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang ingin membantu korban banjir bandang Desa Bolapapu dengan berderma melalui DMC Dompet Dhuafa," ucap Azis.
Peristiwa ini telah mengakibat jalan poros Palu, Kulawi, putus, dikarenakan banyaknya material batu dan pasir menutup badan jalan. Selain itu banjir bandang membawa material lumpur, batu dan kayu dari pegunungan.