Kamis 19 Dec 2019 23:45 WIB

Mensos: HKSN Harus Dirayakan Setiap Hari

HKSN hendaknya jangan hanya kita rayakan pada 20 Desember tapi setiap hari.

Menteri Sosial Juliari Batubara
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Sosial Juliari Batubara

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) harus dirayakan setiap hari. Alasannya karena hal itu dapat menguatkan bangsa dan negara.

"HKSN jangan hanya kita rayakan 20 Desember tapi setiap hari. Karena menguatkan kesejahteraan sosial, negara kita akan kuat," kata Mensos pada malam refleksi kesetiakawanan sosial di aula Idham Chalid di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/12).

Baca Juga

Menurut dia, jika tidak kompak dan tidak setia kawan, maka negara tidak kuat. Berbagai kegiatan sosial dilakukan dalam rangkaian HKSN antara lain penyaluran barang bantuan berupa sembako, perlengkapan sekolah, perlengkapan ibadah, alat bantu kesehatan/disabilitas dan lain-lain, penyuluhan sosial. Selain itu juga kegiatan donor darah, pengobatan gratis bagi masyarakat, Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni, Pembangunan Sarana Lingkungan, Pemberian Hak Sipil (Akte Kelahiran dan Surat Nikah) dan lain sebagainya.

"Saya kira HKSN kita jadikan pengingat bahwa kita berbangsa ini harus setia kawan. Kita tidak bisa sendirian, harus bermanfaat bagi sekitar kita," tambah dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, yang paling penting adalah mentransformasikan kesetiakawanan sosial kepada generasi muda karena separuh dari populasi Indonesia adalah generasi muda. "Separuh dari populasi kita milenial bagaimana mereka harus lebih hebat dari kita. Kalau mereka hebat pasti negara kita hebat," kata Juliari.

Presiden Joko Widodo berulang kali mengatakan fokus saat ini adalah meningkatkan SDM unggul. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk menjadikan HKSN sebagai momentum meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial agar terus mengalir ke seluruh penjuru Nusantara.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement