REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tim nasional (timnas) Prancis kembali memasuki masa kegemilangan. Periode tersebut pernah terjadi pada 1998 hingga 2002.
Saat itu, Les Bleus menjadi juara dunia dan juara Eropa. Tahun lalu, skuat Ayam Jantan menjadi yang terbaik di Rusia.
Hasil demikian tak terlepas dari kegemilangan pelatih Didier Deschamps. Sosok yang juga menjadi gelandang Prancis dalam beberapa dekade silam.
Deschamps menyadari tak selamanya ia menjadi arsitek tim tersebut. Ia menjagokan satu nama yang bisa menjadi suksesornya.
"Pelatih berikutnya mungkin Zizou (Zinedine Zidane). Ketika Anda menjadi seorang pelatih, tidak ada batasan usia. Hal itulah yang membuat Anda bertahan lama," ujar juru taktik 51 tahun kepada Le Monde, dikutip dari Bleacherreport, Jumat (20/12).
Deschamps tidak bisa memastikan kapan itu terjadi. Menurut Deschamps, usia tidak lagi menjadi hal terpenting di profesi ini.
Keduanya mewakili generasi yang sama, baik sebagai pemain maupun pelatih. Setelah bergelimang gelar sebagai pemain, Deschamps mulai mengukir catatan manis di level pelatih.
Hal serupa terjadi pada Zidane. Kendati belum pernah menangani timnas, Zizou punya catatan mentereng saat membawa Real Madrid menjadi Raja Eropa, tiga musim beruntun.