REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Maurizio Sarri berbicara tentang pengalamannya bertemu Masimilliano Allegri jauh sebelum keduanya menangani klub Serie A Liga Italia sebesar Juventus. Pertemuan itu terjadi pada awal karier kedua pelatih.
"Tidak ada yang percaya pada kami pada saat itu," kata Sarri di atas panggung di sebuah acara untuk menandai 100 tahun klub kota kelahirannya, Figline, dikutip Football Italia, Rabu (25/12).
Saat itu, Sarri menjabat sebagai juru racik Sangiovannesse menjamu Aglianese yang dinakhodai Allegri dalam pertandingan kompetisi Serie C2 pada 16 November 2003 silam.
Pertandingan yang hanya ditonton 1.400 suporter berakhir dengan skor imbang 0-0. Akan tetapi, berselang 15 tahun kemudian, Sarri dan Max Allegri telah memiliki job desk yang sama alias portofoli tim sekelas Juventus.
"Pertandingan itu berakhir 0-0, tanpa gol, tidak ada tembakan ke gawang. Di akhir pertandingan, seorang teman berkata kepada saya. Jika kalian berdua adalah pelatih, siapa pun bisa menjadi yang terbaik," sambung Sarri.
Massimiliano Allegri
Lebih lanjut, allenatore berusia 60 tahun itu mengaku dirinya masih betah untuk memainkan filosofi sepak bolanya bersama tim mana pun, tak terkecuali Juventus, Chelsea, pun Napoli. "Emosi yang saya rasakan di laga Sangiovannese adalah sesuatu yang jarang saya alami lagi dalam karier saya, bahkan di final internasional sekalipun."
Saat ini, Sarri menangani Juventus setelah kesebelasan asal Kota Turin resmi mendepak Masimilliano Allegri musim panas 2019 kemarin. Sejauh ini, performa i Bianconeri masih dinilai cukup bagus. Meski, sejatinya Juve gagal mengamankan trofi pertama di ajang Piala Super Italia setelah kalah 1-3 dari SS Lazio.