REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Nusa Tenggada Barat (NTB), Zulkieflimansyah, mengisahkan kenangannya bersama dengan Irjen Nana Sujana yang kini ditunjuk menjadi Kapolda Metro Jaya. Menurutnya, Nana dapat menjamin situasi keamanan di NTB ketika menjabat sebagai Kapolda NTB.
"(Nana orang yang) sangat detail, menguasai gambaran besar dan datang dengan solusi-solusi yang betul-betul preventif. Jadi dialogis tapi detail. Pokoknya matang," ujar Zulkieflimansyah saat dihubungi wartawan, Kamis (26/12).
Menurut dia, banyak kontribusi yang diberikan oleh Nana kepada masyarakat setempat ketika memimpin sebagai Kapolda NTB. Karena itu, ia mengaku merasa kehilangan Nana yang ia sebut sebagai orang yang dapat merangkul semua kalangan dan dapat menjaga situasi keamanan dengan baik.
"Merangkul semua kalangan dan menjamin kondisi kita selama di NTB. Karena itu kita kehilangan sosok yang menjamin keamanan setempat NTB yang beragam ini," katanya.
Meski begitu, ia memahami tugas baru yang diberikan kepada Nana. Menurutnya, panggilan tugas untuk memimpin Polda Metro Jaya lebih besar dari tugas Nana sebelumnya. Di DKI Jakarta, tantangan yang dihadapi Nana ia sebut tidak mudah.
"Jakarta juga punya tantangan yang tidak mudah, kami mengikhlaskan. Beliau adalah sosok yang very capable dan tepat memimpin polisi di Jakarta," jelas Zulkieflimansyah.
Berdasarkan Surat Telegram nomor ST/3331/XII/KEP./2019 yang ditandatangani Asisten SDM Kaporli Irjen Eko Indra Heri, terdapat dua Kapolda yang diganti. Kedua jabatan itu, yakni Kapolda NTB dan Kapolda Banten. Kapolda Banten, Irjen Tomsi Tohir, ditunjuk menjadi Kapolda NTB menggantikan Irjen Nana Sujana.
Sementara itu, jabatan Kapolda Banten akan diisi oleh Irjen Agung Sabar Santoso. Agung sebelumnya menjabat sebagai Asrena Kapolri. Irjen Nana Sujana dipromosikan menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Gatot Eddy Pramono