REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem saat hendak mengunjungi tempat wisata terutama masyarakat yang ingin merayakan malam tahun baru di pantai. BMKG menginformasikan bahwa ada potensi gelombang tinggi.
"Kami tidak melarang tahun baru di pantai, tidak. Tapi kami memberikan informasi bahwa ada potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem terutama di beberapa wilayah yang kami sebutkan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (30/12).
Ia menegaskan, kalau ingin melakukan aktivitas di pantai, masyarakat harus memerhatikan informasi yang disampaikan BMKG melalui situs resmi atau akun media sosial resminya. Masyarakat juga harus memerhatikan waktu kedatangan agar tetap aman.
"Sudah kami sebutkan bahwa sebaiknya pagi sampai siang, Insya Allah cuaca masih berawan, masih cerah berawan, dan biasanya mulai ekstrem itu sudah menjelang sore. Juga untuk gelombang tinggi agar selalu monitor informasi BMKG," kata Dwikorita.
Kemudian, masyarakat pun harus memerhatikan jarak aman apabila melakukan kegiatan di pantai, jangan mepet di bibir pantai. Dwikorita mengatakan, masyarakat harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan musim hujan yang berlangsung saat ini.
"Kemudian apabila ada kegiatan di pantai agar lokasinya jangan mepet di bibir pantai. Harus ada radiusnya, katakan jarak 200 meter dari pantai. Jadi ini bukan melarang, tapi beradaptasi dengan kondisi musim saat ini," lanjut dia.
Ia menambahkan, curah hujan masih tinggi hingga Maret 2020 mendatang. Akan tetapi, masyarakat masih bisa berlibur dan menikmati keindahan alam dengan terlebih dahulu membaca prakiraan cuaca agar bisa mengatur waktu kunjungan.
"Sebab umumnya cuaca itu masih bersahabat, seringnya cerah sampai siang, tapi setelah itu kan mulai mendung dan biasanya kejadian ekstrim itu setelah itu. Setelah jam satu siang. Puting beliung kan siang sampai sore hari. Ini artinya kita belajar atur waktu agar tetap bisa beraktivitas secara aman," ugkap Dwikorita.