REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tinggi muka air di Pintu Air Karet, Jakarta Selatan, Rabu (1/1) pagi, meningkat menjadi 660 cm. Petugas memberlakukan status siaga satu banjir untuk wilayah terdampak.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan Junjung mengatakan tinggi muka air Pintu Air Karet termonitor dari jam 04.00 WIB setinggi 560 cm atau siaga tiga.
"Data terbaru pukul 05.00 WIB ketinggian bertambah menjadi 660 cm status saat ini siaga satu banjir," kata Junjung.
Junjung menyebutkan naiknya pemukaan air di Pintu Air Karet berdampak pada 'catchment' (wilayah tangkapan) aliran Kali Krukut, Kali Mampang dan Kali Baru Barat tidak bisa berjalan secara gravitasi.
Pintu Air Karet bersumber dari Sungai Ciliwung, juga dikendalikan dengan Banjir Kanal Barat (BKB). Diperkirakan sejumlah wilayah yang berada di bantaran dekat yang dilalui aliran Pintu Air Karet akan terdampak. Untuk itu, Sudin SDA Jakarta Selatan mengimbau warga di bantaran sungai agar waspada dengan meluapnya aliran sungai.
"Pasti ada dampak ke warga tapi kami belum dapat data lengkapnya," kata Junjung.
Menurut Junjung, sejak Selasa (31/12) malam pasukan biru Sudin SDA Jakarta Selatan siaga di wilayah masing-masing mengantisipasi genangan air.
"Upaya lain yang kami lakukan memberitahukan, membantu dan mengarahkan warga di sekitar bantaran kali untuk waspada luapan sungai," kata Junjung.
Salah satu kawasan yang sudah tergenang oleh air limpahan hujan di Jalan Gatot Subroto segmen Balai Kartini, Kecamatan Setia Budi setinggi mata kaki orang dewasa. Upaya penanganan genangan dengan mengoperasikan mobil pompa di wilayah tersebut.
Hujan telah mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Selasa malam hingga pergantian tahun. Sampai berita ini diturunkan hujan masih mengguyur dengan intensitas ringan.