Jumat 03 Jan 2020 03:37 WIB

1.500 Benda Bersejarah Indonesia Perlu Dikaji Mendalam

Benda bersejarah tersebut berperan menentukan sejarah Indonesia di masa lalu.

1.500 Benda Bersejarah Indonesia Perlu Dikaji Mendalam. Sejumlah pengunjung saat melihat pameran bertajuk Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
1.500 Benda Bersejarah Indonesia Perlu Dikaji Mendalam. Sejumlah pengunjung saat melihat pameran bertajuk Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan perlu pengkajian lebih lanjut sejumlah benda bersejarah yang dikembalikan Belanda kepada Indonesia.

"Mungkin akan ada pengkajian lebih lanjut mengenai barang-barang yang kembali tersebut," ujar Hilmar dalam taklimat media, Kamis (2/1).

Baca Juga

Sebanyak 1.500 benda bersejarah yang sebelumnya berada di Museum Nusantara, Belanda, kembali ke Indonesia melalui proses repatriasi. Koleksi tersebut merupakan barang-barang yang berasal dari Indonesia dan kemudian dibawa ke Belanda, tepatnya di Kota Delft.

Diantara benda koleksi tersebut, terdapat kapak yang berasal dari Kalimantan dan diperkirakan berasal dari 5.000 tahun sebelum masehi. Hal itu cukup menarik karena selama ini kapak ditemukan di Pulau Jawa.

Hilmar menambahkan, keberadaan benda bersejarah tersebut turut berperan dalam menentukan bagaimana sejarah Indonesia pada masa lalu. Untuk itu perlu kajian mendalam untuk mengetahui asal-usul dari benda itu.

"Tidak ada catatan mengenai benda-benda ini, namun benda-benda bersejarah dan kesenian yang diperoleh dengan cara tidak pantas," katanya.

Kepala Museum Nasional Siswanto mengatakan 1.500 benda bersejarah itu akan dimasukkan ke dalam koleksi Museum nasional dan kekayaan budaya bangsa. "Proses ini memakan waktu lama, karena berbagai kendala administrasi dan kendala lain. Sehingga baru pada 23 Desember lalu sampai di Tanah Air," katanya.

Siswanto menambahkan, pembicaraan mengenai repatriasi benda bersejarah tersebut telah berlangsung sejak 2015. Dimulai dari negosiasi hingga pemilahan koleksi yang penting.

Proses repatriasi itu untuk pertama kalinya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Benda bersejarah tersebut rencananya akan dipamerkan di Museum Nasional pada Juni mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement