Jumat 03 Jan 2020 10:01 WIB

Pertama Kali di Austria: Partai Konservatif Bentuk Koalisi dengan Partai Hijau

Kubu Konservatif dan Partai Hijau Austria mengumumkan kesepakatan membentuk koalisi pemerintahan, setelah perundingan berminggu-minggu. Bagi Partai Hijau, inilah kali pertama mereka duduk di pemerintahan.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Imago Images/photonews.at/G- Schneider
Imago Images/photonews.at/G- Schneider

Partai Rakyat Austria yang berhaluan konservatif, ÖVP, dan Partai Hijau, Rabu malam (1/1) mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan tentang pemerintahan koalisi "Biru-Hijau".

"Kami telah berhasil menyatukan yang terbaik dari kedua dunia," kata pimpinan Austria, Sebastian Kurz dari ÖVP. Dengan pemerintahan ini akhirbya bisa dilaksanakan agenda perlindungan iklim sekaligus perlindungan perbatasan, lanjutnya.

Pemimpin Hijau Werner Kogler mengatakan, kedua pihak berhasil "membangun jembatan" untuk bertemu dan membentuk pemerintahan "bagi masa depan Austria." Inilah untuk pertama kalinya Partai Hijau Austria yang mengusung tema perlindungan lingkungan masuk ke pemerintahan.

Eksperimen menarik bagi Eropa?

Harian Austria "Kurier" menyebutkan pembentukan pemerintahan koalisi Biru-Hijau ini sebagai sebuah "eksperimen." Koalisi baru dari dua partai yang sangat berbeda ini akan diperhatikan di Eropa, terutama di Jerman yang juga mungkin memilih kontelasi politik serupa.

ÖVP pimpinan Kanselir Austria Sebastian Kurz dalam pemilu September lalu memenangkan 37,5 persen suara. Pemilu yang dipercepat itu digelar setelah koalisi ÖVP dengan partai ultra kanan FPÖ bubar karena skandal tokoh FPÖ Heinz-Christian Strache, yang menjabat sebagai Wakil Kanselir.

Skandal yang disebut-sebut sebagai "Ibizagate" itu berawal dari sebuah video yang dibuat di pulau wisata Ibiza dan menunjukkan Strache berbincang santai dengan seorang "perempuan Rusia" yang mengaku "keponakan miliarder Rusia" dan bermaksud melakukan investasi di Austria.

Dalam video itu, Heinz-Christian Strache lalu menawarkan kemudahan investasi, dengan syarat sang investor membeli media Austria lalu menggalang kampanye untuk menjatuhkan lawan-lawan politiknya.

Ternyata percakapan itu adalah jebakan dan rekaman video tersebut tersebar ke media. Koalisi pemerintahan kemudian bubar, dan Heinz Christian Strache mengundurkan diri. Dia kemudian dikeluarkan dari kleanggotaan oleh partainya sendiri.

Sebastian Kürz: "Hasil luar biasa"

Pemimpin Austria Sebastian Kurz, 33 tahun, Kurz menggambarkan kesepakatan koalisi dengsn Partai Hijau sebagai "hasil yang luar biasa" bagi kedua pihak. Tetapi naskah perjanjian koalisi belum dirilis, karena masih harus disetujui oleh Kongres Partai Hijau hari Sabtu (4/1).

Menurut laporan media Austria, Partai Hijau akan mendapatkan kursi Kementerian Lingkungan dengan mandat luas, yang juga mencakup infrastruktur, lalu lintas, energi dan teknologi.Selanjutnya Partai Hijau juga akan mengendalikan Kementerian Kehakiman dan Kementerian Sosial. Ketua Partai Hijau Werner Kogler akan menjadi Wakil Kanselir.

Di Eropa, Partai Hijau kini terlibat dalam pemerintahan di Swedia, Finlandia, Lithuania dan Luxemburg. Koalisi Biru-Hijau di Austria akan diawasi ketat di Jerman, di mana koalisi serupa mungkin juga terjadi setelah pemilu tahun 2021 atau jika koalisi besar antara CDU dan SPD di bawah Kanselir Angela Merkel berakhir lebih dulu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement