REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Fajar Harry Sampurno mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir menugaskan enam perusahaan BUMN yakni PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero), dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) untuk membentuk klaster industri manufaktur.
"Barata jadi koordinatornya," ujar Harry di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/1).
Harry menyampaikan klaster BUMN manufaktur akan melakukan produksi, mulai dari kapal, turbin, alat berat, hingga industri berat. Selain untuk menggenjot produksi, Harry menilai klaster BUMN manufaktur bertujuan untuk penyehatan, efisiensi, konsolidasi, hingga transfer teknologi. Harry menyebutkan lokasi produksi akan berada di lokasi milik enam BUMN yang tergabung dalam klaster manufaktur.
"Mulai dari Sabang, Ambon, Makassar, Bitung, Manado. Ada di 17 lokasi," ucap Harry.
Saat ini, kata Harry, keenam BUMN tersebut sedang melakukan konsolidasi. Terdapat sejumlah target bagi klaster manufaktur, seperti pembuatan kapal laut dan pemeliharaan.
"Yang utama sekarang itu dukung percepatan pembangunan kilang Pertamina dan pembangkit untuk PLN," kata Harry.