Selasa 07 Jan 2020 23:00 WIB

RZ Bantu Evakuasi Korban Banjir dan Longsor di Cigobang

Tim relawan Rumah Zakat berjalan 15 km untuk mencapai Kampung Cigobang

tim relawan Rumah Zakat berjalan 15 km untuk mencapai Kampung Cigobang
Foto: Rumah Zakat
tim relawan Rumah Zakat berjalan 15 km untuk mencapai Kampung Cigobang

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bencana banjir bandang dan longsor menjadi hadiah yang menyayat bagi kabupaten lebak yang menginjak usia 191 tahun. Bencana ini mengakibatkan begitu banyak kerugian, dari enam Kecamatan yang terdampak banjir bandang dan longsor Kecamatan Lebak Gedong merupakan salah satu daerah yang terparah terutama di Kampung Cigobang Rt. 1,2,3,4,5, Desa Banjarsari Kecamatan lebakgedong Kabupaten Lebak.

Akses yang terputus akibat jembatan ambruk dan tanah retak serta beberapa longsoran mengakibatkan jalan menuju kampung Cigobang terputus. Tim Relawan Rumah Zakat bergerak menuju lokasi dengan berjalan kaki sejauh 15 kilometer (Km) melewati jurang sisa longsoran. Hal ini dengan tujuan evakuasi dan mencari informasi terkait kampung Cigobang yang masih terisolir, dengan perjalanan ditempuh selama 4 jam melewati perbukitan dan lembah.

Data yang di peroleh dari lokasi sebanyak 221 kk dengan jumlah jiwa mencapai 654 jiwa dan priotas khusus mencapai balita 200 jiwa, lansia 50, ibu hamil 30, korban jiwa sebanyak 6 jiwa, kerusakan belum dapat di hitung karena kondisi kampung yang masih sangat rawan.

"Kampung Cibandung sudah tidak layak huni, karena sebagian rumah warga bukan rusak lagi tapi menghilang, di RT 1 dari 90 rumah hanya tersisa 6 dan selebihnya menghilang" ujar Amsor selaku kordinator posko Cibandung.

Selain itu Keadaan di pengungsian sangat memprihatinkan akses pengiriman logistik hanya bisa dengan berjalan kaki atau lewat jalur udara, hal tersebut membuat kedaan pengusian ini amat sangat kekurangan, tenda pengungsian pun dibuat oleh warga dengan seadaanya dari terpal-terbal yg ada dan huni rata-rata 10 kk dalam satu tenda, kebutuhan seperti sembako, air bersih, obat-obatan, alat sholat, selimut dan perlengkapan bayi sangat-sangat dibutuhkan melihat keadaan pengungsian yang memprihatinkan" ujar Uga selaku relawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement