REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Hubungan dua penyerang AC Milan Rafael Leao dan Zlatan Ibrahimovic kian terjalin erat. Itu terlihat dari pengakuan Leao yang menyebut Ibra sebagai seorang kakak yang dapat memberikan banyak pengalaman kepadanya.
Ibrahimovic resmi kembali bergabung dengan i Rossoneri dan telah melakoni debutnya dari bangku cadangan pada laga versus Sampdoria pekan kemarin. Meski terbilang baru bertemu dengan Ibra, Leao merasa begitu dekat.
"Saya melihat Ibrahimovic sebagai kakak," kata pemain internasional Portugal U-21 kepada Sky Sport Italia, Jumat (10/1).
Lebih lanjut, Leao menyatakan, sejak kembalinya Ibra ke San Siro, penyerang asal Swedia itu langsung berbicara kepadanya. Bahkan, Ibra kerap memberikan saran dan masukan tentang cara meningkatkan kualitas permainan di area kotak penalti. "Dia pemain hebat dan saya ingin belajar sebanyak mungkin dengannya," sambung mantan pemain OSC Lille.
Zlatan Ibrahimovic (tengah) memegang kostum bernomor 21 yang akan dia kenakan selama memperkuat AC Milan.
Tak ayal, pelatih Milan Stefano Pioli mencoba mengubah formasi menjadi 4-4-2 pada sesi latihan dengan menduetkan Ibra bersama Leao di ujung tombak tim. Sedangkan Samu Castillejo serta Hakan Calhanoglu bermain di posisi sayap kiri dan kanan.
Belakangan, Pioli dituntut untuk mengubah strategi permainan setelah gagal mengamankan kemenangan pada laga terakhir. Suso Fernandez dan Krzysztof Piatek yang tampil buruk dipaksa untuk menepi ketika tim melakoni laga tandang versus Cagliari.
Leao pun percaya apabila kehadiran Ibra dan segudang pengalamannya dapat membantu skuat muda i Diavolo Rosso bangkit dari periode gelap dengan maksud memenangkan sisa laga di musim 2019/2020. "Saya pikir dia akan membantu kami untuk mengubah keadaan dan memenangkan pertandingan musim ini. Kami adalah Milan, jadi kami harus kembali ke Liga Champions atau setidaknya Liga Europa, karena di situlah klub ini berada."
Hingga pekan ke-18, Leao baru memainkan 14 pertandingan dengan delapan laga turun dari bangku cadangan. Pesepak bola berusia 20 tahun itu pun sejauh ini hanya menyumbangkan satu gol.
Di sisi lain, tiga angka di Sardinia sangat krusial bagi Milan mengingat jika kembali gagal mengamankan kemenangan maka kans untuk memangkas jarak ke zona Liga Champions semakin sulit. Anak asuh Stefano Pioli saat ini masih terpaku di posisi 12 klasemen dengan perolehan angka 22 dari enam kemenangan, empat imbang, dan delapan kekalahan.