Sabtu 11 Jan 2020 08:15 WIB

Rakernas I, PDIP Gelar Pameran Rempah-rempah Indonesia

Selain bumbu dan rempah-rempah, ada juga aroma terapi dan jamu yang diracik modern.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa dalam Rakernas PDIP  akan diramaikan dengan pameran rempah-rempah. Foto Hasto Kristiyanto (ilustrasi)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa dalam Rakernas PDIP akan diramaikan dengan pameran rempah-rempah. Foto Hasto Kristiyanto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) I di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Sebuah ruangan berukuran cukup besar juga disiapkan untuk pameran perjalan rempah-rempah Indonesia.

"Di dalam hari ulang tahun PDI Perjuangan ke-47 dan rapat kerja nasional yang pertama, bisa dibuktikan bahwa indonesia negara yang begitu kaya dengan rempah-rempah dan juga dengan pangan bumbu-bumbuan. Dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi, kita bisa menghasilkan produk-produk andalan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (10/1).

Baca Juga

Selain ada bumbu dan rempah-rempah, ada juga aroma terapi dan jamu yang diracik secara modern. Bahkan, lanjut Hasto, ada produk yang akan diekspor ke 56 negara.

Hasto mengatakan, ini sebagai sebuah proses bagaimana seluruh kekayaan hayati kita, ini luar biasa dan mampu membangun di bidang ekonomi.

PDIP berharap adanya pameran ini bisa mendorong peneliti dalam negeri untuk memaksimalkan potensi dan kekayaan hayati Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan tema rakernas PDIP kali ini yaitu 'Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional'. "Jadi di sini menambah optimisme kita untuk maju bersama-sama," ucapnya. Ia juga berharap pameran tersebut dapat menginspirasi para anak muda untuk nenguasai pengetahuan dan teknologi yang diaplikasikan sesuai dengan kekayaan Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement