REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi pendiri Lippo Group Mochtar Riady meresmikan Rumah Sakit (RS) Siloam di Yogyakarta, pada Rabu (15/1).
Acara peresmian ini dimeriahkan dengan Tarian Hanuraga, sebuah tarian daerah adat Yogyakarta. Dalam acara tersebut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X juga memberikan sambutannya sekaligus meresmikan RS Siloam dengan menandatangani prasasti dan pemotongan pita.
Dalam sambutannya Ia memaparkan bahwa RS Siloam merupakan rumah sakit dengan dukungan peralatan dan tim medis yang profesional serta berpengalaman, sehingga diharapkan para pasien akan mendapatkan pelayanan prima dan optimal. Dengan adanya kecanggihan teknologi yang ada, kata dia, diharapkan para medis bisa fokus pada diagnosis klinis dan menempatkan pasien sebagai subjek layanan serta memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya.
Selama ini, dengan berkembangnya teknologi yang ada, masyarakat Indonesia cenderung lebih mempercayai pengobatan di luar negeri, seperti di Malaysia dan Singapura. Kenyataan ini menjadi tantangan dunia kedokteran Indonesia, terlebih bagi rumah sakit yang memiliki jaringan pelayanan hingga internasional.
Maka dalam hal ini ada dua strategi yang bisa diterapkan. Pertama, meningkatkan kerja tim, meningkatkan fasilitas pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), serta mengadaptasi sistem menajemen dengan standar layanan yang sama untuk pasien pada berbagai kelas. Kedua, meningkatkan mutu layanan dengan mengedepankan pasien.
Mulai berkurangnya dokter spesialis emergensi membuat pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) tidak optimal, sehingga angka kematian menjadi tinggi. Kecepatan dan ketepatan pada pelayanan pertama sangat menentukan kesembuhan, serta dapat menyelamatkan 85 persen dari persentase kematian pasien.
Indonesia dengan latar belakang budaya, standar kehidupan dan keadaan sosial yang berbeda, membuat layanan emergensi menjadi kebutuhan masyarakat. Dilihat dari bencana yang sering terjadi di Indonesia, dibutuhkan para dokter spesialis bedah di UGD.
Dari penuturan Gubernur DIY, RS Siloam telah mengantisipasi hal ini, dengan adanya penanganan pasien yang terintegrasi, tenaga medis yang terlatih serta ambulans yang siap menjemput pasien di wilayah DIY dan sekitarnya. “Harapan saya dengan diresmikannya rumah sakit ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” tutur Sri Sultan.