REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Sriwijaya Air mempertimbangkan untuk membuka peluang investasi baru. Peluang investasi itu disebutkan bisa masuk melalui pencarian investor strategis.
"Mengenai strategic investor ada diskusi ke arah sana," kata Direktur Keuangan Andreas Gunawan, Senin (20/1).
Andreas mengatakan para investor strategis nantinya bisa masuk ke dalam berbagai struktur mulai dari pemegang saham hingga financial investor. Menurut Andreas, saat ini sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk masuk baik dari lokal maupun asing.
Meski demikian, Andreas enggan membocorkan lebih jauh investor mana yang akan dijajaki. Andreas mengatakan, untuk urusan pendanaan, sejauh ini perusahaan masih mengandalkan arus kas dari aktivitas operasi.
Keperluan penggunaannya pun difokuskan untuk mengoperasikan kembali armada yang sempat diberhentikan sementara. "Sampai dua bulan terakhir itu semua dari operating cash flow. Kita kan enggak ada penambahan armada baru tapi kita menghidupkan kembali," tutur Andreas.
Terkait rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), Andreas mengatakan masih memerlukan banyak waktu untuk merealisasikannya. Setidaknya dibutuhkan waktu selama enam bulan hanya untuk mempersiapkannya.
Menurut Andreas, pihaknya juga belum bertemu dengan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membicarakan kelanjutan rencana IPO. Andreas mengatakan perusahaan saat ini masih menunggu keputusan dari para investor terkait realisasi IPO.
"Jadi kembali lagi investor kita maunya seperti apa. Tapi kalau ditanya jangka panjang kita masih melihat ada prospek," tutup Andreas.