REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) membuka kembali jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu termasuk dari pintu pendakian melalui Selo Kabupaten Boyolali. Jalur pendakian ke Merbabu ini akan dibuka mulai 1 Februari 2020.
"Jalur pendakian ke puncak Merbabu dibuka secara resmi dari lima jalur pendakian mulai 1 Februari mendatang," kata Kepala BTNGMb Junita Parjanti, di Boyolali, Kamis (30/1).
BTNGMb membuka jalur pendakian Merbabu melalui surat edaran tentang pengumuman bernomor PG.04/T.35/TU/EVLAP/01/2020 tertanggal 28 Januari 2020.
Menurut Junita Parjanti, pendakian Gunung Merbabu sebelumnya ditutup sementara karena peristiwa kebakaran lahan dan hutan, pada September 2019. Gunung Merbabu kemudian dilakukan pembenahan dan pembersihan jalur pendakian yang rusak dan dapat mengganggu akibat kejadian itu.
Lima jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu yang dibuka, yaitu Selo, Suwanting, Wekas, Cuntel dan Thekelan, setelah selesai dilakukan perbaikan. "Lima jalur pendakian itu, telah dilakukan pembersihan, pembenahan fasilitas, dan penambahan papan informasi sebagai panduan pada pendaki," katanya.
Dia mengatakan khusus untuk pendakian melalui jalur Selo Boyolali pendaftaran para pendaki dilakukan melalui mekanisme pemesanan online. Para pendaki mendaftar melalui situs www.tngunungmerbabu.org pada menu pendaftaran online.
"Kami meminta para pendaki agar tetap mematuhi tata tertib saat pendakian gunung. Pendaki juga tetap memperhatikan kondisi cuaca dan situasi di jalur pendakian," katanya.
Sebelumnya, petugas BTNGMb melakukan pembersihan jalur pendakian ke puncak Merbabu melalui pintu pendakian Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, usai terjadi kebakaran hutan pada September 2019, yang menghanguskan lahan dan hutan sekitar 600 hektare.
Menurut Sukimin selaku petugas Resort Selo Boyolali, meskipun, pintu pendakian melalui Selo Boyolali, masih ditutup bagi aktivitas pendaki, tetapi berbagai upaya membersihkan jalur tetap dilakukan agar para pencinta alam merasa nyaman.
Petugas melakukan kegiatan bersih-bersih jalur pendakian Merbabu akibat dampak musim hujan ekstrem dan angin kencang di kawasan tersebut yang menyebabkan banyak pohon tumbang menghalangi jalan.
Kegiatan bersih-bersih itu antara lain menyingkirkan pohon tumbang yang menghalangi jalur pendakian, dan memperbaiki jalur, sehingga pendaki saat melakukan pendakian merasa nyaman dan aman.