REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menunjang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) siap memulai pekerjaan konstruksi Gardu Induk (GIS) 150 kV Padalarang Baru II di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Gardu induk ini akan memasok listrik Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) khususnya di Stasiun Walini, berdasarkan data yang dihimpun di Jakarta, Jumat (31/1). KCJB dengan panjang jalur 142,3 km akan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Selain Walini, KCJB juga memiliki tiga stasiun lainnya yaitu Halim, Karawang, dan Tegalluar.
Selain itu, guna memenuhi kebutuhan infrastruktur nasional KJCB, PLN juga membangun sarana dan prasarana ketenagalistrikan lainnya yakni SUTT 150 kV Cirata-Padalarang Baru II (KCIC Walini)-Padalarang yang membentang dari Kabupaten Purwakarta hingga Kabupaten Bandung Barat sepanjang 28,431 km. SUTT Ini akan menghantarkan listrik 150 kV guna menghubungkan dua gardu induk eksisting dan satu gardu induk baru yang belum terbangun.
Dua gardu induk eksisting tersebut adalah GITET 500 kV Cirata di Desa Cadassari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta dan GI 150 kV Padalarang di Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Pada GITET 500 kV akan di pasang IBT (interbushtransformer)yangberfungsi mengonversikan tegangan listrik 500 kV menjadi 150 kV (GI 150 kV Cirata).
Sementara itu,GIS 150 kV Padalarang Baru II akan dibangun di Desa Nyalindung, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat. Kedua, SUTT 150 kV Tegalluar Incomer (Kiaracondong II-Ujungberung) di Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Listrik akan dialirkan dari jalur eksisting SUTT 150 kV Kiaracondong-Ujungberung menuju GIS 150 kV Tegalluar melalui transmisi sepanjang 7.028,5 m. Selain untuk mendukung infrastruktur KCJB, pembangunan transmisi dan GIS ini juga bertujuan memenuhi kebutuhan listrik Provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Purwakarta.