REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membahas upaya bersama untuk memitigasi penyebaran virus corona. Gedung Putih mengonfirmasi kedua pemimpin negara itu membahas tentang wabah virus korona melalui panggilan telepon pada Jumat (31/1) lalu.
Kemarin (1/2), pejabat kesehatan AS pada mengonfirmasi seorang pria di Massachusetts menjadi pasien kedelapan yang terinfeksi virus corona. AS telah mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat. Selain itu, AS juga melarang masuknya semua warga negara asing yang telah mengunjungi China dalam dua minggu terakhir.
Warga AS yang kembali dari provinsi Hubei akan dikarantina selama 14 hari. Pada Sabtu lalu, Pentagon menyatakan akan menyediakan tempat tinggal bagi 1.000 orang yang perlu dikarantina setelah tiba di AS dari luar negeri.
Mereka akan dikarantina hingga 29 Februari. Empat pangkalan militer di California, Colorado, dan Texas masing-masing akan menyediakan 250 kamar.
Hingga saat ini korban tewas dari wabah virus corona atau yang disebut 2019-nCov mencapai 304 orang. Sebagian besar pasien yang meninggal dunia berada di Provinsi Hubei.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional menyatakan di seluruh Cina sebanyak 2.509 kasus baru virus corona telah teridentifikasi. Dengan demikian jumlah total kasus virus corona mencapai 14.380.
Selain itu, sekitar 100 kasus virus corona telah diidentifikasi di luar China. Inggris, AS, Rusia, dan Jerman telah mengkonfirmasi kasus virus corona dalam beberapa hari terakhir, dikutip dari Reuters.