REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia sejak akhir pekan lalu telah melarang masuknya warga negara asing yang melakukan perjalanan ke China. Dampak keputusan itu membuat mahasiswa China yang menempuh pendidikan di Australia tertahan tidak bisa masuk.
Langkah itu telah membuat banyak mahasiswa Cihna di universitas-universitas Australia tidak dapat mengikuti perkuliahan pada saat tahun ajaran baru akan dimulai. Banyak universitas Australia secara finansial sangat bergantung pada keberadaan mahasiswa China.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi para siswa China yang tidak akan bisa datang ke Australia," kata Charge d'Affaires di Kedutaan Besar China Wang Xining.
Xining pun menyatakan, pemerintah China saat ini sedang melakukan komunikasi dengan universitas-universitas. Kementerian Pendidikan China pun sedang mencarikan solusi yang tepat untuk masalah tersebut.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menyatakan, sebanyak 239 warga Australia yang dievakuasi dari kota China Wuhan telah dipastikan bersih dari virus corona, Selasa (4/2), meski terdapat dua orang diduga memiliki peluang ciri-ciri kecil yang bisa mengarah dugaan virus tersebut.
Sebanyak 241 orang yang tiba di Pulau Christmas yang dikelola Australia di lepas pantai barat laut Australia akan tetap dikarantina selama 14 hari. "Semua pelancong, saya menyarankan, telah diperiksa, dan tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi," kata Hunt.
Hunt menjelaskan, sebanyak 14 orang yang mendapatkan pengamatan lebih lanjut telah bebas dari virus tersebut. Sedangkan, dua orang sedang dalam proses uji untuk tindakan pencegahan.
Australia telah meminta izin untuk penerbangan evakuasi kedua dari Wuhan di provinsi Hubei, China. Ada 600 warga Australia yang terdaftar di Hubei pekan lalu.
Sebuah penerbangan evakuasi yang disewa oleh Air New Zealand dijadwalkan meninggalkan Wuhan pada Selasa malam, dengan 70 warga Selandia Baru dan 50 warga negara Australia serta penduduk tetap di dalamnya. Orang-orang Australia akan dipindahkan dari Auckland ke Pulau Christmas.
Virus corona saat ini telah menewaskan 425 orang di China, satu orang di Hong Kong, dan satu orang di Filipina. Jumlah total infeksi di China naik 3.235 menjadi 20.438 pada Selasa, dan setidaknya ada 151 kasus di 23 negara dan wilayah lain.