REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai malam ini atau pada pukul 00.00 WIB, Rabu (5/2), maskapai akan menunda sementara penerbangan dari dan menuju Cina untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru dari Wuhan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan ada kemungkinan saat ini calon penumpang sudah mulai melakukan penggantian jadwal atau reschedule penerbangan dari dan menuju China.
“Mestinya iya (melakukan reschedule), kan calon penumpang juga mengerti situasi,” kata Irfan kepada Republika.co.id, Selasa (4/2).
Dia memastikan mulai malam ini Garuda siap menerapkan arahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menunda sementara penerbangan dari dan menuju Cina. Irfan memastikan Garuda juga sudah melakukan sosialisasi dan pemberitahuan kepada calon penumpangnya.
Sejak Ahad (2/2), Garuda Indonesia sudah memastikan akan menunda sementara layanan penerbangan dari dan menuju Cina. Dengan begitu, mulai malam ini, Garuda tidak melayani penerbangan dari dan menuju Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou, dan Xi’an.
Saat ini, Garuda Indonesia melayani 30 fekuensi penerbangan setiap minggunya ke China. Sementara itu penerbangan dari dan menuju Hongkong masih dilayani dengan pengawasan penuh bersama dengan otoritas terkait.
Irfan memastikan kebijakan tersebut juga merupakan tindak lanjut komitmen dan dukungan Garuda Indonesia terhadap upaya pemerintah mencegah penyebaran virus korona di Indonesia. “Salah satunya dilakukan melalui penundaan sementara rute penerbangan dari dan menuju Cina,” tutur Irfan.
Dia menegaskan Garuda juga memberlakukan kebijakan yang fleksibel terkait mekanisme pengalihan jadwal keberangkatan atau untuk layanan penerbangan dari dan menuju Cina. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ketentuan mekanisme refund, perubahan jadwal, dan reroute rute penerbangan dari dan ke Cina, penumpang dapat menghubungi call center Garuda.