REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjamin karantina ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina tidak membahayakan masyarakat di Natuna. Oleh karena Menkopolhukam Mahfud MD, meminta masyarakat terutama di Natuna untuk memperbaharui informasi dan tak mempercayai berita bohong yang dapat memprovokasi.
"Bapak Menkes tadi mengatakan, menjaminkan badannya untuk bertindak lebih dulu daripada menghadapi risiko-risiko itu, jadi lebih tinggi dari sekadar menjamin," ujar Mahfud MD dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/2).
Mahfud juga mengaku ada miskomunikasi yang terjadi dengan Pemerintah Daerah Natuna diakibatkan karena perkembangannya yang dinamis dan cepat. Bukan keterlambatan informasi, karena Pemerintah begitu mendapat green light (lampu hijau) untuk memulangkan WNI, langsung mengambil langkah cepat mengambil tempat di Natuna
"Natuna yang dianggap tepat dan mudah, paling aman dan melekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan tepat," katanya.
Namun, lanjut Mahfud MD, timbul kesalahpahaman karena komunikasi dengan Pemda dan rakyat Natuna agak terlambat. Karena diikuti dengan semua media massa bahwa perkembangannya dari menit ke menit, dan pihaknya telah melakukan tindakan yang tepat. Di samping itu, Pemerintah juga menjamin WNI yang dipulangkan dari Wuhan dalam kondisi sehat, namun perlu dilakukan beberapa tindakan sesuai standar internasional.
"Semua yang sekarang ada di Natuna yang dipulangkan dari RRC itu dalam keadaan sehat, cuma untuk melakukan standar internasional maka dilakukan hal seperti sekarang ini, dikarantina dulu, diperiksa setiap hari, dengan catatan Menkes berada paling depan di bidang ini," kata Menkopolhukam.
Kemudian, kata Mahfud MD, pihaknya juga berencana akan bertolak ke Natuna dalam waktu dengan beberapa pejabat terkait. Selain meninjau langsung, kedatangan Menkopolhukam juga dalam rangka berdoa meminta keselamatan bagi seluruh bangsa Indonesia.
"Mudah-mudahan tidak berbenturan dengan rencana lain yang tidak bisa diganti, saya tanggal 6 dengan beberapa pejabat terkait (akan) datang ke Natuna untuk menghadiri istigosah, doa bersama, untuk memohon kepada Tuhan untuk kebaikan bersama," ujarnya lagi.