Rabu 05 Feb 2020 23:06 WIB

Jokowi Mau BPIP Gencarkan Injeksi Pancasila ke Generasi Muda

Presiden Jokowi ingin BPIP gencarkan injeksi Pancasila kepada generasi muda.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kiri) didampingi istri, menerima ucapan selamat dari Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri (kanan) seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi (kiri) didampingi istri, menerima ucapan selamat dari Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri (kanan) seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang baru saja dilantik, Yudian Wahyudi, bisa segera menjalankan kinerjanya. Jokowi meminta Yudian untuk bisa lebih cepat membumikan Pancasila kepada generasi muda.

"Ada 129 juta (penduduk) yang itu adalah anak-anak muda di bawah 39 tahun, yang memerlukan sebuah injeksi tentang terutama Pancasila dan keseharian. Dan kita harapkan dengan diangkatnya Prof Judian, itu bisa lebih dipercepat lagi," ujar Jokowi di Istana Negara, Rabu (5/2).

Baca Juga

Sementara itu Yudian mengaku punya pekerjaan rumah untuk menyambungkan lagi generasi milenial dengan pemahaman Pancasila. Menurutnya, pendidikan Pancasila 'terkatung-katung' sejak masa reformasi tahun 1998. Artinya, menurut Yudian, ada jarak 20 tahun generasi yang kurang memiliki pemahaman Pancasila.

"Jadi kita akan mencari pola kembali bagaimana, kalau bahasa orang jualan barangkali pemasaran lah, ideologi Pancasila sebagai ideologi kebijakan ini bisa diterima semua lapisan terutama generasi milenial ini karena mereka ini terputus," jelas Yudian.

Menurutnya, penyebaran ideologi Pancasila ini bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Apalagi generasi muda saat ini cukup melek terhadap gawai dengan teknologi terbaru. "Dari segi alat sekarang tentu IT-nya nya 4.0 ini serba, internet of thing itu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Yudian Wahyudi sebagai Kepala BPIP. Yudian, yang terakhir menjabat sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, akan bertugas menggantikan Yudi Latief yang mundur dari jabatannya pada tahun lalu.

Pengangkatan Yudian sebagai Kepala BPIP ini tertuang dalam Keppres no 12/P/2020 tentang pengangkatan kepala BPIP. Dalam posisinya nanti, Yudian akan bekerja di bawah Dewan Pengarah BPIP yang saat ini diketuai Megawati Soekarnoputri.

Yudian merupakan profesor di bidang syariah dan hukum. Sebagai pengingat, Yudian merupakan sosok sentral di balik kontroversi pelarangan cadar di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogkarta pada 2018 lalu. Yudian menyelesaikan pendisikan sarjana dan masternya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sementara pendidikan doktoral ia tempuh di McGill University di Montreal, Kanada.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement