Kamis 06 Feb 2020 08:11 WIB

Flu Burung, Saudi Hentikan Impor Unggas

Flu burung H5N8 di Saudi diketahui tidak menular ke manusia.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi flu burung. Kasus flu burung H5N8 ditemukan di unggas di Saudi Arabia.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi flu burung. Kasus flu burung H5N8 ditemukan di unggas di Saudi Arabia.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian Arab Saudi melaporkan adanya wabah virus flu burung H5N8. Saudi pun tak akan mengimpor unggas untuk kebutuhan negaranya sementara waktu.

Dilansir dari Saudi Gazzete, Kamis (6/2), patogen itu berawal dari peternakan unggas di Riyadh. Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian, Dr. Abdullah Abal Khail menegaskan, tim darurat pengendalian wabah langsung dikerahkan untuk menangani langkah preventif.

Baca Juga

Sejauh ini wabah yang terjadi di sekitar pusat Riyadh, tepatnya di Sudair, telah menyebabkan kematian sekitar 22.700 unggas.

Jumlah tersebut juga ditegaskan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan laporan kementerian.  Lebih jauh, sebanyak 385.300 unggas lainnya, dilaporkan langsung disembelih terkait itu.

Kasus tersebut merupakan yang pertama. Utamanya sejak virus H5N8 di Arab Saudi yang telah terjadi pada Juli 2018 lalu.

Abal Khail yang mengutip sumber dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, tipe H5N8, merupakan jenis wabah yang tidak menular ke manusia. Melainkan, hanya menyebar ke sesama hewan.

Namun demikian, pihaknya meminta agar para peternak unggas tetap waspada dan berhati-hati. Ia juga menekankan agar langkah pencegahan dilakukan ketika berurusan dengan unggas tersebut.

Tak berhenti di situ, pihaknya juga memperingatkan masyarakat setempat untuk tidak berburu unggas atau burung.

 

Wabah yang menyerang unggas itu diketahui telah didaftarkan ke Kerajaan Saudi pada akhir 2017 lalu. Dalam pelaksanaannya, ditegaskan bahwa wabah itu tak menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement