REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Angkasa Pura (Persero) atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan kasus wabah corona belum berimbas pada jumlah pergerakan penumpang dari Indonesia-China. Awaluddin mengatakan AP II hanya memiliki satu rute layanan penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota di China yakni di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sejak Rabu (5/2), rute penerbangan Indonesia-Cina telah ditutup sementara waktu oleh pemerintah. "Dari China pasti (menurun penumpang)," ujar Awaluddin di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/2).
Meski begitu, Awaluddin menilai penurunan jumlah penumpang tersebut tidak signifikan dari keseluruhan penumpang di AP II. Ia menyebut jumlah pergerakan pesawat masih beroperasi normal dengan berkisar di angka 1.200 lepas landas dan mendarat di Soekarno-Hatta.
"Kita sangat didominasi penumpang domestik. Pergerakan pesawat dan penumpang setelah ada corona ini begitu-begitu saja, sama saja," ucapnya.
Dia mengatakan jumlah kedatangan penumpang di Soekarno-Hatta mencapai 200 ribu per hari. Dalam kondisi normal sebelum adanya wabah corona, jumlah penumpang dari Cina hanya sekira 5 ribu orang. Ia menyebut 75 persen hingga 80 persen penumpang di Soekarno-Hatta adalah penumpang rute domestik, sementara rute internasional hanya sekira 20 persen.
"Jadi penumpang dari China saat normal saja itu kecil sekali. Kita mayoritas dominasi masih domestik," katanya menambahkan.