Jumat 07 Feb 2020 18:36 WIB

Legislator Minta Pemprov DKI Tutup Diskotek Golden Crown

Legislator meminta Pemprov menutup Diskotek Golden Crown terkait adanya kasus narkoba

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Narkoba
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk menutup tempat hiburan malam atau diskotek Golden Crown di Jakarta Barat. Hal itu menyusul temuan 107 pengunjung yang dinyatakan positif menggunakan narkoba.

"Jika benar seperti itu harus ditutup karena izinnya sudah disalahgunakan," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin di Jakarta, Jumat (7/2).

Baca Juga

Arifin meminta pemerintah DKI Jakarta untuk melakukan pengawasan ketat dan menyeluruh bagi tempat hiburan malam lainnya. Dia mengatakan, hal itu dilakukan agar temuan serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari.

Ia berpendapat, pengawasan juga dilakukan agar pemprov bersama dengan kepolisian dan Satpol PP tidak kembali kecolongan. Dia mengatakan jika nantinya kembali masih ditemukan kasus serupa maka tempat hiburan tersebut harus dilakukan penutupan.

Badan Narkotika NAsional (BNN) menggelar razia di dua tempat hiburan malam di Jakarta yakni Club Bar and Lounge Venue dan Diskotek Golden Crown, Kamis (6/2) dini hari. BNN menemukan melakukan tes urine terhadap 184 orang dan yang terindikasi menggunakan narkoba sebanyak 107 pengunjung.

Sedangkan di lokasi lainnya, BNN menemukan satu orang yang positif mengonsumsi narkoba. Deputi Pemberantasan BNN, Arman Depari mengatakan, seluruh pengunjung yang positif mengonsumsi narkoba akan mengikuti proses lanjutan di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta.

Permintaan penutupan serupa juga dilakukan oleh Forum Umat Islam (FUI). Sekretaris Jenderal FUI Al Khaththath meminta agar pemrov DKI berani menutup Diskotek Golden Crown lantaran terbukti banyak pengunjung positif narkoba.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement