Senin 10 Feb 2020 02:48 WIB

M Nuh: Membangun Pers Sama dengan Membangun Demokrasi

Pers adalah salah satu pilar demokrasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh memberikan sambutan dalam acara syukuran puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad (9/2).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh memberikan sambutan dalam acara syukuran puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 resmi ditutup, Ahad (9/2). Ketua Dewan Pers M. Nuh menyampaikan bahwa membangun pers sama seperti membangun demokrasi.

"Kita semua juga telah bersepakat pers adalah salah satu pilar demokrasi.

Maka menurut ilmu logika, membangun dunia pers sama dengan membangun demokrasi," kata M. Nuh dalam sambutannya di acara penutupan HPN 2020 di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad.

Menurutnya dalam membangun ekosistem yang kondusif agar dunia media terus tumbuh berkembang pada hakekatnya merupakan bagian dari tugas negara. Namun ia menyayangkan hal tersebut justru dialihkan pada dunia pers secara mandiri.

"Dunia pers tidak boleh meminta-minta, tetapi kalau ada komponen bangsa ini yang enggak mau memberi, itu justru jauh lebih jelek. Kita menjaga marwah kita. Enggak ingin dunia pers begini-begini," kata M Nuh sembari menadahkan tangannya seperti orang meminta.

"Tetapi kalau ada orang lain yang memang punya tugas untuk itu yang dan tidak memberi, sekali lagi itu tidak lebih mulia dari dunia pers itu sendiri. Termasuk kawan-kawan pers di daerah dan nasional," imbuhnya.

Sebelumnya Jokowi juga menekankan, bahwa jurnalisme yang baik harus didukung oleh ekosistem yang baik. Hal itu agar masyarakat memperoleh informasi yang sehat.

"Oleh sebab itu ekosistem media harus dilindungi dan harus diproteksi sehingga masyarakat mendapatkan konten berita yang baik," kata Jokowi di kompleks perkantoran pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement