REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat tidak menyetujui rencana pemulangan orang-orang yang pernah bergabung dengan kelompok ISIS. Sebab, para WNI tersebut sudah memilih untuk bergabung ke organisasi teroris tersebut.
"Mereka sudah milih (ISIS) dan mengecam serta menyerang negara. Hati kecil kami memang tidak setuju," ujar Sekretaris Umum (Sekum) MUI Jabar, Rafani Akhyar, Senin (10/2).
Menurutnya, para WNI tersebut sudah memutuskan pergi ke Suriah untuk menjadi anggota ISIS. Bahkan katanya beberapa kali ditemukan mereka membakar paspor dalam video yang tersebar di media sosial. "Hati kecil saya, biarkan saja disana, itu konsekuensi mereka," ucapnya.
Namun menurutnya jika WNI eks ISIS tetap dipulangkan maka konsep program deradikalisasi harus matang dan tepat sasaran. Rafani menambahkan, selain itu program deradikalisasi harus terstruktur sebab program deradikalisasi dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
"Orang yang tersesat harus dibetulkan, (mereka sudah dilapangan dalam peperangan) jadi harus betul matang," katanya.
Sebelumnya, Menteri Agaman, Fachrul Razi menyatakan pemerintah berencana memulangkan ratusan WNI eks simpatisan ISIS. Namun kemudian rencana tersebut diralat dan disebutkan masih dalam tahap kajian.