REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI - Para petugas AS yang mengenakan baju pelindung hazmat naik kapal pesiar pada hari Ahad (16/2) untuk menerbangkan pulang orang Amerika yang dikarantina selama dua pekan di Jepang. Setelah ditahan di atas kapal Diamond Princess sejak 3 Februari, penumpang Amerika diberitahu untuk bersiap-siap untuk penerbangan carter pada Ahad malam untuk pulang dari kapal pesiar.
Penumpang kapal menyumbang sekitar setengah dari semua kasus virus corona yang dikonfirmasi di luar China. Penumpang Kanada, Italia, Korea Selatan, dan Hong Kong diperkirakan akan menyusul setelah pemerintah mereka juga mengumumkan rencana untuk memulangkan penumpang.
Di China, pihak berwenang melaporkan 2.009 kasus virus corona baru pada Ahad. Jumlah ini turun dari lebih dari 2.600 kasus baru pada hari sebelumnya.
Kasus terinfeksi baru membawa total menjadi 68.500 di daratan China, dengan 1.665 kematian termasuk 143 dilaporkan pada hari Ahad. Di luar China, lebih dari 500 kasus telah dikonfirmasi yang sebagian besar orang yang melakukan perjalanan dari kota-kota China, dengan lima kematian.
Sebanyak 70 kasus baru dikonfirmasi di atas Diamond Princess. Dengan demikian jumlah total di kapal menjadi 355.
Di atas kapal, pengumuman dari kapten dengan pengeras suara memberi tahu para tamu Amerika yang bersedia turun bahwa mereka dijadwalkan akan berangkat dari pukul 21.00. "Berangkat dalam beberapa jam. Belum ada kepastiannya. Mungkin akan pergi ke Texas atau Nebraska," kata Gay Courter, salah satu penumpang Amerika.
Courter memperkirakan akan menghabiskan dua pekan lagi di karantina di tanah AS. Penumpang Amerika lainnya, Matthew Smith, memposting foto di Twitter yang menunjukkan armada sekitar 11 kapal penyelamat yang diparkir di pantai dekat kapal pesiar untuk mengangkut warga negara AS.
Para petugas Amerika, yang mengenakan setelan hazmat lengkap dan masker, telah mengunjungi kamarnya untuk memeriksa apakah ia akan turun. Smith bilang dia ingin tetap tinggal.
Kapal yang dimiliki oleh Carnival Corp. itu telah ditahan di pelabuhan Jepang Yokohama dengan 3.700 penumpang dan awak. Mereka yang menderita virus corona telah dibawa ke rumah sakit di Jepang dan tidak ada seorang pun dari kapal yang meninggal. Sekitar setengah dari tamu di dalam kapal berasal dari Jepang.
Negara-negara yang telah mengumumkan rencana untuk menerbangkan warga mereka pulang dari kapal mengatakan mereka akan membawa warga negara mereka hanya jika mereka bebas dari gejala virus corona. Para warga yang turun dari kapal juga akan dikarantina ketika tiba.