Senin 17 Feb 2020 17:31 WIB

Klarifikasi Pramono Anung Soal Larangan Jokowi ke Kediri

Pramono menyebut pernyataannya hanya bercanda.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Kabinet Pramono Anung
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Sekretaris Kabinet Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan maksud pernyataannya yang melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kediri, Jawa Timur.

Menurutnya, pernyataannya tersebut hanya merupakan candaan saat memberikan sambutan di hadapan kiai sepuh pengasuh Ponpes Hidsyatul Mubtadien Lirboyo Kediri.

Baca Juga

Ia menegaskan, tak ada larangan bagi Presiden Jokowi untuk berkunjung ke Kediri. "Nggaklah. Mana ada. Pak Jokowi itu Presiden RI, saya terus terang kaget jadinya 'liar banget'. Ini bercanda dan menyampaikan Pak Jokowi tidak diundang, dan semua orang gerr, ketawa," ujar Pramono di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (17/2).

Pramono menjelaskan, awalnya pengasuh pondok pesantren Kiai Kafabihi Mahrus menyampaikan bahwa ada mitos jika Presiden, Wakil Presiden, dan para pejabat berkunjung ke Kediri. Biasanya, kata dia, mereka akan mengalami nasib yang kurang baik.

"Tetapi beliau juga menyampaikan bahwa ada antinya, ada penangkalnya, yaitu kalau mau berkunjung ke Mbah Wasil, beliau adalah kiai makam Syekh Al-Wasil Syamsudin. Karena oleh beliau, ini beliau ya bukan saya, sebelum adanya wali. Lalu saya memberikan sambutan, macam-macam," ucapnya.

Pramono sendiri saat memberikan sambutan mengaku lahir dan besar di Kediri. Sehingga ia mengetahui persis adanya mitos tersebut.

"Karena yang diundang dalam acara reuni akbar dan muktamar itu Pak Wapres, sambil bercanda saya bilang kalau Pak Wapres monggo saja mau datang karena diundang dan beliau kiai, beliau tahu penawarnya. Semua orang juga ketawa, ngakak," jelasnya.

Pramono yang mengaku sambil bercanda, pun kemudian mengatakan akan melarang Presiden untuk datang ke Kediri.

Sebab, Jokowi juga disebutnya tak diundang untuk hadir. Setelah itu, Pramono menyebut pernyataannya itu di-framing menjadi Jokowi takut untuk berkunjung ke Kediri. 

"Saya hanya merespons itu dan beliau secara terbuka mengundang Pak Wapres untuk hadir. Saya sambil bercanda, kalau Pak Wapres diundang kan ada mitos tadi, nggak apa-apa, karena beliau tahu penangkalnya," ujar Pramono.

Sebelumnya, Pramono disebut melarang Presiden Jokowi berkunjung ke Kediri. Ia khawatir akan bernasib seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang lengser dari Presiden pada 2001 usai berkunjung ke kota yang dipercayai sebagai daerah wingit.

"Saya masih ingat karena percaya atau tidak percaya, Gus Dur setelah berkunjung ke Lirboyo tidak begitu lama gonjang-ganjing di Jakarta," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement