REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Polrestabes Samarinda, Kalimantan Timur bakal mendatangkan tim Forensik dari Mabes Polri untuk melakukan autopsi jasad balita, Yusuf Ahmad Ghazali (4), demi memastikan penyebab kematian balita tersebut. Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Budiman kepada awak media di Samarinda, Senin, menjelaskan rencananya tim Forensik Mabes Polri yang dijadwalkan hadir pada Selasa (18/2) besok.
“Jadi besok akan dilakukan pembongkaran makam untuk autopsi,” ujar Kombes Pol Arief Budiman. Proses autopsi lanjutan ini dikatakan Arief untuk menemukan pasti penyebab kematian Yusuf, meski sebelumnya pihak kepolisian sudah pernah melakukan proses pemeriksaan forensik, dibantu oleh tim Dokter RSUD AW Sjahranie Samarinda, beberapa waktu lalu.
"Pemeriksaan forensik kemarin, untuk memastikan DNA korban, dan saat ini dilakukan outopsi untuk lebih mendalami lagi penyebab kematiannya," tuturnya. Arif menyebut tim Forensik Mabes Polri ini merupakan tim terbaik, selain itu keputusan autopsi telah disepakati oleh pihak kepolisian dan keluarga.
"Mungkin dari tulang saja mereka (tim forensik) bisa mengetahuinya penyebab kematian. Mereka ahlinya," yakinnya. Diketahui kasus kematian balita malang yang sempat menghebohkan warga Samarinda, Yusuf Ahmad Ghazali, menunjukkan titik terang setelah pihak kepolisian menerima hasil pemeriksaan DNA dari Puslabfor Mabes Polri.