REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pencarian korban hanyut di Sungai Sempor, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman terus dilakukan. Saat kejadian, warga sekitar sungai sempat menyelamatkan belasan siswa-siswa SMPN 1 Turi yang hanyut.
Salah seorang warga Pedukuhan Donokerto, Heru Purwanto menuturkan, kejadian hanyut terjadi pada Jumat sore. Saat itu, warga yang ada di sekitar lokasi Lembah Sempor kaget lantaran banyak siswa-siswa yang hanyut. "Langsung warga turun ke pinggiran sungai untuk mencoba menyelamatkan," kata Heru, Jumat (21/2) malam.
Hal itu dilakukan secara spontan oleh masyarakat sebelum siswa-siswa yang melintasi Sungai Sempor hanyut jebih jauh. Ia bersyukur, ada belasan siswa-siswa yang hanyut berhasil diselamatkan masyarakat. "Itu ada 15 sampai 20 orang, tapi semuanya selamat," ujar Heru.
Ditemui di Posko Pencarian Padukuhan Donokerto, Bupati Sleman, Sri Purnomo menyayangkan ada agenda susur sungai saat musim hujan. Meskipun, arus Sungai Sempor normal ketika cuaca cerah.
"Dalam keadaan normal Sungai Sempor memang biasa digunakan untuk outbond, tapi biasanya dipandu desa wisata, mereka sudah punya SOP dan lain-lain," kata Sri.
Untuk itu, Sri menekankan, mereka akan meminta keterangan pasti sekolah yang mengizinkan kegiatan dilaksanakan. Jika ditemukan kelalaian, ia memastikan ada peringatan yang akan diberikan.