Sabtu 22 Feb 2020 11:36 WIB

Kematian Ratusan Ternak Babi di NTT Masih Misteri

Sample telah di kirim ke laboratorium di Medan untuk dilakukan pemeriksaan.

Red: Muhammad Fakhruddin
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menegaskan bahwa strategi pengendalian ASF di Sumut tidak menggunakan strategi pemusnahan massal babi.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menegaskan bahwa strategi pengendalian ASF di Sumut tidak menggunakan strategi pemusnahan massal babi.

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), belum mengetahui secara persis jenis virus aneh, yang saat ini menyerang ternak babi di Pulau Timor. Sample telah di kirim ke laboratorium di Medan untuk dilakukan pemeriksaan, tetapi hasilnya belum disampaikan kepada Pemerintah NTT.

"Saat ini memang sudah ada ratusan ekor ternak babi di Pulau Timor yang mati, tetapi penyebabnya belum bisa diketahui," kata Asisten II Setda NTT, Semuel Rebo di Kupang, Sabtu (22/2).

Menurut dia, pemerintah tidak bisa menyebut penyebabnya adalah jenis virus African Swine Fever (ASF) yang masuk dari Timor Leste.

"Untuk mengetahui bahwa itu adalah ASF, harus ada konfirmasi hasil pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu," kata mantan kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT itu.